Mewujudkan Kemandirian Pangan Di Negeri Agraris

- 11 Januari 2021, 13:31 WIB
Lilis Suryani
Lilis Suryani /istimewa

Kelangkaan pangan bukan kali ini saja terjadi. Permasalahan ini seolah menjadi hal yang rutin dihadapi bangsa ini. Ketergantungan terhadap impor bahan pangan membuat harga bahan pangan pun menjadi tidak stabil. Hal ini membuktikan bahwa bangsa ini belum memiliki kemandirian di dalam penyediaan bahan pangan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Setuju Pelarangan WNA Masuk ke Indonesia Diperpanjang hingga 28 Januari 2021

Padahal, naik turunnya harga pangan karena besarnya jumlah impor bisa diatasi dengan keseriusan menghentikan ketergantungan impor.

Berkaitan dengan hal ini, Islam mempunyai solusi jitu untuk mewujudkan kemandirian pangan sehingga tidak harus bergantung kepada impor dari negara lain. Sebagai wujud tanggungjawabnya, negara di dalam konsep Islam akan hadir secara utuh dalam pengelolaan pangan mulai dari aspek hulu sampai ke hilir.

Di ranah hulu, negara bertanggungjawab untuk menjamin berjalannya proses poduksi dan menjaga stok pangan. Karenanya negara akan mendukung penuh usaha pertanian yang dilakukan rakyatnya.

Misalnya dengan memberikan kemudahan mengakses bibit terbaik, alsintan modern atau teknologi pertanian terbaru, menyalurkan bantuan subsidi, membangunkan infrastruktur pertanian, jalan, komunikasi dsb. Termasuk menyelenggarakan riset-riset, pendidikan, pelatihan, pengembangan dst. Negara menerapkan hukum pertanahan dalam Islam sehingga mencegah penguasaan lahan dan menjamin semua tanah terkelola maksimal.

Begitupula pada aspek distribusi dan stabilisasi harga. Secara prinsip distribusi dan pembentukan harga dalam pandangan Islam mengikuti hukum permintaan dan penawaran yang terjadi secara alami, tanpa adanya intervensi negara. Pemerintah hanya perlu melakukan pengawasan jika terjadi kondisi yang tidak normal.

Pada kondisi harga tidak normal, negara akan mengambil dua kebijakan utama yaitu pertama menghilangkan penyebab distorsi pasar seperti penimbunan, kartel, dsb. Kedua dengan menjaga keseimbangan supply dan demand.

Baca Juga: Enam Daerah Masih Zona Merah,Emil : Secapa AD Disiapkan jadi Rumah Sakit Positif Covid-19

Tanggung jawab penuh dari negara akan menjamin pemenuhan pangan rakyat terjadi secara merata, mencukupi dan harganya pun terjangkau. Dukungan total negara dalam berproduksi, tentu akan menggairahkan petani berusaha. Begitupula distribusi yang dikawal negara akan menciptakan pasar yang sehat. Sehingga apabila pengurusan pangan dalam negeri telah dikelola dengan baik, maka kebutuhan untuk impor pangan akan hilang dan kedaulatan pangan benar-benar terwujud.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x