Hikmah Ramadhan dalam Membangun Konsep Diri Positif

- 11 April 2022, 11:47 WIB
Siti Nuroh/Foto doc
Siti Nuroh/Foto doc /

Dengan demikian kita harus menjalankannya pada kehidupan keseharian di tempat kerja dan lingkungan masyarakat.

Latihan ini memberikan kemajuan positif bagi kita, agar setelah selesai bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, fitnah, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ditahan Imbang Liverpool, Aksi Kiper Manchester City Ederson Tuai Reaksi: The Maddest Footballer

6. Melatih diri menjadi lebih tabah dan sabar

Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita.

Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah, tetapi kita tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa.

Hal ini hendaknya dapat menjadikan diri lebih tabah tidak hanya pada saat puasa dibulan suci Ramadhan ini namun hendaknya tetap sabar dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

7. Melatih hidup sederhana

Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.

Oleh karena itu, dengan puasa Ramadhan kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi.

Pada saat bulan Ramadhan, konsep diri penting dalam proses mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsep diri adalah penghargaan diri, nilai diri, atau penerimaan diri.

Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri (Sunaryo, 2004). Hal ini akan menentukan siapa kita dalam kenyataan, menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri, apa yang dapat kita lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi apa menurut pikiran sendiri.

Baca Juga: Demo 11 April 2022, Said Didu Berikan Dukungan dan Doa: Semoga Dapat Petunjuk untuk Selamatkan NKRI

Ramadhan datang menawarkan berjuta makna, pesona, serta harapan untuk kembali menjadi fitri.

Dengan membangun konsep diri yang positif sebagaimana yang telah di paparkan di atas, kita dapat menangkap makna dan menikmati pesona Ramadhan, serta mencapai tujuan akhir, yaitu kembali ke fitrah, menjadi yang terlahir kembali.

Tidak hanya itu, puasa juga memiliki manfaat pada psikologis atau kesehatan jiwa.

Saat berpuasa tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang dapat membantu memperbaiki rasa cemas, menjaga suasana hati, hingga mengurangi stres.

Selain itu, puasa juga membantu meningkatkan suasana hati (mood) yang positif.***

Penulis: Siti Nuroh

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Referensi: Nuzulia. Psikologi Puasa.Universitas Negeri Semarang.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Pendidikan. Jakarta: EGC. Swanburg.
Suseno, Sigid. 2014/Puasa Ramadhan sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan Kualitas Diri. Universitas Padjajaran.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x