Belajar dari Tasikmalaya

- 23 Juli 2022, 15:29 WIB
Rahmat Suprihat, S.Pd, Aktivis Pendidikan Bandung./dok. IST
Rahmat Suprihat, S.Pd, Aktivis Pendidikan Bandung./dok. IST /

Baca Juga: Polda Jabar Ringkus Komplotan Spesial Pembobol Gudang Kain di Bandung

Sementara itu untuk tingkat SMP, SMA/SMK sekolah bisa membentuk tutor sebaya atau pendamping sebaya. Dengan adanya tutor sebaya/pendamping sebaya diharapkan para peserta didik akan lebih cair dalam menyampaikan permasalahan pribadinya karena adanya kesamaan psikologis dengan teman seusianya.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan sebagai informasi awal yang sederhana bagi para pendidik dan orang tua untuk mengetahui bahwa seseorang (anak) dalam kondisinya depresi, di antaranya :

- Menurunnya/Hilangnya motivasi termasuk anak menolak pergi ke sekolah.Apabila anak bersikukuh untuk menolak ke sekolah selayaknya orang tua untuk mencari penyebabnya.

- Anak sering mengurung diri, tidak berteman atau tidak punya teman main. Bahkan selalu ingin dekat dengan orang tua, pengasuh, maupun anggota keluarga terdekat.

- Anak menjadi lebih pendiam. Serta sering menolak diajak main atau pergi.

- Adanya perubahan perilaku makan, jadi lebih banyak atau tidak mau makan sama sekali.

- Mengalami gangguan tidur.

- Anak tidak ceria dan terlihat kurang energi.

Selain itu satu hal yang sangat penting adalah pembatasan penggunaan gadget/gawai karena derasnya informasi yang tanpa batas dengan berbagai konten dari yang terbaik sampai yang terburuk dan bahkan dapat merusak mental, serta rendahnya pengawasan dari pihak orang tua tidak menutup kemungkinan akan menjadikan anak berada pada ruang perkembangan psikologis yang tidak sesuai dengan usianya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x