Network
MASA pandemi yang juga belum berakhir, memicu para guru untuk lebih meningkatkan kreativitasnya dalam mengajar. Pun tidak hanya mengajar, tapi bagaimana menciptakan remote bounding, kedekatan bersama siswa dalam batas virtual.
Sungguh sesuatu hal yang tidak mudah, khususnya guru dan siswa yang belum pernah bertatap muka. Tidak mudah pula hingga memunculkan keberanian siswa menuangkan pendapatnya melalui lisan maupun tulisan.
Maka loyalitas, kreativitas tanpa batas, serta satu hal lagi, kegiatan belajar mengajar yang tidak mudah dibatasi oleh ruang dan waktu mulai dari melakukan persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi KBM, merupakan hal-hal yang membutuhkan dedikasi dan tenaga yang mumpuni.
Baca Juga: Pelopor Swab Test Mandiri, As-Syifa Boarding School Siap KBM Tatap Muka
Video pembelajaran, video akhlak, zoom, worksheet, g-form, Video Call, Voice Note, games education, dan masih banyak lagi yang dilakukan oleh guru dalam memberikan pengajaran, tidak akan bisa berjalan tanpa kerja keras dan menikmati dengan penuh hikmah.
Tidak semata ada ujian kalau bukan untuk meningkatkan keimanan. Maka tidak semata berakrab-akrab dengan pembelajaran jarak jauh secara online, kalau bukan untuk mempersiapkan dalam menghadapi era industri 4.0 yang secara tidak langsung mau tidak mau, suka tidak suka, harus dijalani, sekali lagi dengan catatan, senantiasa penuh hikmah dibalik semua yang tengah dijalani.
Baca Juga: Bangganya Wagub Uu, KBM Tatap Muka di Pesantren Tidak Timbulkan Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Satu pertanyaan mendasar: jika mengajar bisa dijalani dengan fasilitas yang ada, bagaimana dengan mendidik? Peran sebagai guru mendidik siswa-siswinya, bisakan tergantikan secara online?
Kembali penuh hikmah, peran orang tualah yang pertama dan utama, bersama guru berjalan beriring.
Goalnya adalah...apa, bagaimanapun...semata Ghoyatulloh, maka dibalik kesulitan akan ada kemudahan, semoga pandemi segera berakhir.
