Sekretaris Satgas Saber Pungli : Kantor Imigrasi Rawan Terjadinya Tindakan Pungutan Liar

- 5 Maret 2021, 21:35 WIB
Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Agung Makbul
Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Agung Makbul /Remy Suryadie


GALAMEDIA - Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Agung Makbul menilai sektor pelayanan publik salah satunya di Imigrasi dinilai rawan terjadinya tindakan pungutan liar (Pungli).

Untuk mengantisipasi tidak terjadinya pungli Satgas Saber mendorong penggunaan transaksi nontunai dalam transaksi.

Agung menilai negara harus hadir untuk mencegah pungli. Meski masih marak dilakukan pungli di berbagai sektor layanan publik, dia mengaku optimis Indonesia dapat bersih dari tindak pungli. Tak hanya imigrasi, dia menyebut sektor layanan publik lainnya yang rawan seperti kesehatan hingga catatan sipil.

"Iya Imigrasi termasuk rawan semua pelayanan publik, memang kita belum sempurna tetapi harus berbuat, kita berbuat saja masih banyak apalagi tidak berbuat," kata Agung, usai menghadiri acara Penguatan Pembinaan Pegawai dalam Rangka Pencegahan Pungli untuk Mewujudkan Pelayanan Publik yang Bersih dalam Membangun Zona Integritas Menuju WBK di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung, Jumat 5 Maret 2021.

Baca Juga: Soal Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, AHY Memohon-mohon ke Presiden Jokowi

"Jadi pelayan publik bukan hanya imigrasi saja, pelayan publik itu bisa Dukcapil, kesehatan, bisa Pemerintah Daerah, imigrasi dan sebagainya," lanjut jelasnya.

Guna mencegah pungli sekaligus mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WBP), menurut Agung, tiap instansi harus bersikap transparan dan cepat dalam memberikan pelayanan. Selain itu, anggaran yang dikeluarkan pun harus dicatat dengan baik.

Kemudian, menurut Agung, sektor layanan publik juga harus dibiasakan menggunakan sistem e-money dalam melakukan transaksi dan meninggalkan sistem manual. Sebab, melalui e-money transaksi dilakukan dengan tidak mempertemukan antar orang.

"Nah, itu salah satunya caranya adalah menggunakan sistem yang transaksi manual itu kalau bisa sudah menggunakan e-money. Dengan e-money otomatis orang pembayarannya bukan melalui person to person tapi mesin yang berbicara," ucap dia.

Baca Juga: Demokrat Kota Bandung Pastikan Loyal ke AHY, Riana: Haram Hadir di KLB!

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x