AWAS Kucing Bisa Kena Alergi hingga Alami Peradangan, Lesi Klit dan Gangguan Perut, Simak Cara Mengatasinya

- 20 Januari 2024, 22:00 WIB
Kucing bisa mengalami alergi.
Kucing bisa mengalami alergi. /pexels/

3. Gangguan perut

Alergi makanan pada kucing juga menyebabkan gangguan perut yang tidak nyaman yang dapat mengakibatkan diare, kerap muntah, gangguan pencernaan, dan mual.

Mengatasi alergi makanan pada kucing dapat memerlukan pendekatan yang hati-hati dan perubahan dalam pola makan mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

1. Konsultasikan dengan Dokter Hewan

Segera konsultasikan kondisi kucing dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Dokter hewan dapat melakukan tes alergi atau meresepkan diet eliminasi untuk menentukan bahan makanan penyebab alergi.

2. Diet Eliminasi

Setelah mengetahui bahan makanan penyebab alergi, dokter hewan mungkin menyarankan diet eliminasi. Ini melibatkan memberikan makanan yang hanya mengandung protein dan karbohidrat yang belum pernah diberikan kepada kucing sebelumnya. Ini membantu mengidentifikasi bahan makanan penyebab alergi.

Baca Juga: Kenali Sifat Kucing Berdasarkan Warna Bulu, Dari Kucing Anggun Hingga Jago Berburu Tikus

3. Makanan Hypoallergenic

Pilih makanan kucing yang dirancang khusus untuk hewan dengan alergi makanan. Makanan hypoallergenic umumnya mengandung protein yang dikonversi menjadi bentuk yang lebih sedikit memicu alergi.

4. Hindari Makanan Manusia

Jangan memberikan makanan manusia kepada kucing, terutama makanan yang diketahui dapat menyebabkan alergi pada kucing, seperti susu atau makanan dengan bumbu dan rempah-rempah.

5. Perhatikan Label Makanan Kucing

Perhatikan bahan-bahan yang tercantum pada label makanan kucing. Hindari makanan yang mengandung bahan yang dapat menyebabkan alergi pada kucing.

6. Suplemen dan Obat

Dokter hewan mungkin meresepkan suplemen atau obat untuk membantu mengatasi gejala alergi. Ini bisa termasuk antihistamin atau suplemen asam lemak omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan.

7. Pemantauan dan Pengendalian Lingkungan

Pemantauan lingkungan di sekitar kucing juga penting. Hindari paparan pada alergen potensial, seperti serbuk debu atau bulu hewan lainnya.

8. Rutin Kunjungan ke Dokter Hewan

Teruslah berkomunikasi dengan dokter hewan dan periksa secara rutin untuk memastikan bahwa pengobatan dan perubahan dalam pola makan berjalan sesuai rencana.

Selalu ingat untuk tidak memberikan makanan baru kepada kucing tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan. Setiap perubahan dalam diet harus dilakukan secara bertahap untuk mencegah masalah pencernaan.***

 

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Whiskas Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x