GALAMEDIA - Komika Arie Kriting tampak jengah dengan para penganut teori konspirasi yang semakin hari makin meresahkan.
Pasalnya, menurut Arie Kriting, para penganut teori konspirasi tersebut sering memprovokasi masyarakat lainnya untuk tidak mematuhi prokes dan menolak vaksinasi Covid-19.
Terbaru, Arie menanggapi cuitan seorang netizen yang tampak mempermasalahkan vaksin dan meminta dirinya untuk menghargai orang-orang yang menolak vaksin.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Total PT Surveyor Indonesia, Haris Witjaksono Dipercaya Jadi Dirut
"Bukan soal percaya atau tidak , tp sebelum dan sesudahnya di vaksin itu bedanya apa ? Apa dijamin jika sudah di vaksin? Hormati hak mereka yg enggan di vaksin juga," kata netizen tersebut, dikutip Galamedia, Jumat 2 Juli 2021.
Melihat cuitan tersebut, Arie langsung menimpalinya dengan menyinggung negara-negara tanpa masker.
Arie menyuruh netizen tersebut untuk melihat negara-negara yang sebelumnya kewalahan karena Covid-19 dan sekarang sudah bisa beraktivitas tanpa masker.
"Sudah lihat negara-negara yang sebelumnya kewalahan karena Covid dan sekarang sudah bisa beraktivitas tanpa masker," timpal Arie.
Baca Juga: Pelaku Industri Didorong Menaikkan TKDN untuk Mengejar Target Implementasi 40 Persen di 2024
Kemudian, ia meminta si netizen yang diduga sebagai penganut teori konspirasi tersebut untuk melihat berapa banyak presentasi vaksinasi di negara-negara tersebut.
Tak hanya itu, seakan geram dengan netizen tersebut, Arie sampai menyentil para penganut teori konspirasi.
Ia meminta para penganut paham tersebut untuk mencoba melihat realita dan menurutnya jangan hanya sibuk pada teori konspirasi yang disebutnya takupas.
"Lihat persentase vaksinnya berapa banyak? Coba lihat realita, jangan cuma sibuk sama teori konspirasi klean yang takupas itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Arie juga tampak kecewa dengan para penganut paham teori konspirasi yang tidak mempercayai adanya Covid-19 ini.
Bahkan Arie Kriting memberi julukan kepada para penganut paham teori konspirasi tersebut dengan menyebutnya tokoh penjahat selama masa pandemi.***