Awas! Sudah Divaksin pun Tidak Lantas Kebal Covid-19, Masih Bisa Terlular dan Menularkan

23 Januari 2021, 12:34 WIB
: Ilustrasi vaksin ibu hamil. /ANTARA/Jojon

GALAMEDIA - Vaksinasi Corona sudah mulai dilaksanakan. Ribuan orang, terutama dari kalangan tenaga kesehatan sudah divaksin dalam sepakan ini. Penyuntikan pertama dilakukan pada 13 Januari 2021 lalu. Bahkan Presiden Joko Widodo, orang pertama yang divaksin.

Namun, yang mesti diingat bahwa vaksinasi corona ini tidak lantas kebal terhadapi Covid-19. Sebab, setelah divaksin, Anda masih tetap bisa tertular dan menularkan virus corona,

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, Dokter spesialis paru, Jafar Abunasser, MD., mengatakan orang yang sudah divaksin, masih bisa tularkan virus corona. Mendapatkan vaksin tidak berarti secara otomatis kebal terhadap virus.

Baca Juga: Ketua Satgas Doni Monardo Tertular Covid-19 saat Menjalankan Tugas Penanganan Bencana

Perlu waktu 10-14 hari agar vaksin dapat bekerja, mengembangkan respons antibodi. Terlebih jika baru mendapatkan satu suntikan (dosis pertama), Anda baru akan mendapatkan respons imun parsial.

Jadi dr. Abunasser menekankan pentingnya tetap mempraktikkan protokol kesehatan, agar semua orang tetap aman selama pandemi.

“Vaksin memang memberikan perlindungan, tetapi bahkan setelah dua dosis, vaksin memberimu sekitar 94 atau 95 persen tingkat perlindungan. Terlepas dari kenyataan bahwa kamu mungkin dilindungi, kami tidak dapat memberi tahu apakah kamu masih berisiko menjadi pembawa tanpa gejala dan memiliki kemampuan untuk membawa virus dan menyebarkan virus ke orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Hindari 8 Masker Ini, Tidak Efektif Tangani Virus Corona, Jangan Sia-Sia Kalau Tak Guna

Dr. Abunasser mengatakan ketika vaksin diuji, terbukti melindungi penerima dari penyakit itu sendiri. Namun, itu tidak berarti bahwa orang yang kebal tidak dapat membawa virus jika mereka terpapar.

Sebaliknya, itu hanya berarti jauh lebih kecil kemungkinannya untuk sakit atau mengembangkan gejala yang parah.

Baca Juga: Doni Monardo Positif Terpapar Covid-19, Ketua Satgas Ini Tak Rasakan Gejala Apapun

“Kami tidak tahu apakah mendapatkan kekebalan melalui vaksinasi juga mencegah kamu membawa virus tanpa gejala dan melepaskannya, bahkan jika kamu sendiri terlindungi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun kedua vaksin tersebut terbukti sangat efektif, melindungi hingga 95 persen dari penerimanya, tidak ada cara untuk mengetahui siapa 5 persen lainnya.

Dengan kata lain, belum diketahui siapa yang akan mendapatkan vaksin dan bukan menjadi “responder”, serta masih berisiko tertular Covid-19.

Baca Juga: Alhamdulillah, Guru Masih Bisa Jadi CPNS Meski Pemerintah Fokus ke PPPK, Ini Perbedaannya

Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Karena masih ada sedikit ketidakpastian tentang cara kerja semuanya, dr. Abunasser menekankan pentingnya tetap waspada untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

“Sampai kita dapat mengatasi seluruh pandemi ini, kita masih harus mengikuti prosedur yang sama untuk jarak fisik, dan menghindari pertemuan di dalam ruangan atau sejumlah besar orang, sampai penyebaran komunitas berada pada tingkat yang memungkinkan kita untuk kembali ke normal,” kara dr. Abunasser.

Untuk bisa mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), sekitar 50 sampai 80 persen populasi perlu divaksinasi. Dr. Abunasser berharap dan percaya bahwa suatu saat akan sampai di tahap itu, jika semua orang bekerja sama, tidak menolak vaksinasi, dan mematuhi protokol kesehatan setelah divaksin. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler