GALAMEDIA - Cap Go Meh adalah perayaan penutupan dari rangkaian acara Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh berlangsung setelah dua pekan imlek tiba.
Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang secara harfiah bermakna "15 hari atau malam setelah Imlek".
Seperti pada perayaan lainnya, Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan berbagai santapan khas.
Penasaran dengan makanan khas dalam perayaan Cap Go Meh?
Berikut 5 Makanan lezat yang hadir saat Cap Go Meh dikutip Galamedia dari berbagai sumber:
1. Jeruk
Bagi masyarakat Tionghoa Jeruk merupakan lambang kemakmuran. Buah ini termasuk dalam makanan wajib ada pada saat perayaan Imlek ataupun Cap Go Meh.
Selain itu, terdapat tradisi lempar jeruk yang dilakukan masyarakat China Selatan sejak abad ke-19. Tradisi tersebut dilakukan oleh perempuan lajang dengan harapan mendapatkan jodoh yang tepat ketika mengambil jeruk.
Baca Juga: Kabar Baik! Ada Lowongan Kerja Februari 2021 bagi Lulusan S1 di PT Central Proteina Prima Tbk
2. Kue Keranjang
Kue keranjang atau Nian Gao merupakan salah satu sajian khas yang wajib disajikan pada perayaan Cap Go Meh karena bermakna peningkatan kesejahteraan dari tahun ke tahun.
Kue ini bertekstur kenyal dan manis. Kue ini biasanya digunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang pada para leluhur, tepatnya tujuh hari menjelang Tahun Baru Imlek, dan puncaknya pada perayaan Cap Go Meh.
3. Lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh biasanya hadir dan disajikan dalam rangkaian perayaan penutup Tahun Baru Imlek. Lontong Cap Go Meh berasal dari dua budaya yang berbeda yakni, Jawa dan Tionghoa.
Lontong yang digunakan dalam sajian ini dibungkus dengan daun pisang dan bentuknya yang panjang. Bentuk tersebut dianggap sebagai simbol panjang umur.
Oleh karena itu, kebanyakan masyarakat Tionghoa ketika menyantap lontong Cap Go Meh banyak mengharapkan panjang umur.
Baca Juga: Kendaraan Berusia di Atas 10 Tahun Dilarang Melenggang di DKI Jakarta
4. Wedang Ronde
Wedang Ronde tak hanya hadir saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh saja, tetapi makanan ini merupakan makanan wajib dihidangkan saat perayaan yang berkaitan dengan budaya Tionghoa.
Wedang ronde memiliki tiga unsur warna yakni, hijau yang melambangkan sebuah harapan, merah membawa keberuntungan, dan putih jadi lambang kesejahteraan dan persatuan.
Bagi masyarakat Tionghoa, wedang ronde merupakan makanan para dewa.
Baca Juga: Perburuan Erling Haaland Dimulai, Tawaran Chelsea Lebih Tinggi dari Real Madrid
5. Yuanxiao atau Tang Yuan
Yuanxiao atau Tang Yuan biasa juga disebut dengan Onde-onde.
Makanan ini identik dengan perayaan Cap Go Meh. Masyarakat Tionghoa di China Utara onde-onde dengan Yuanxiao, sedangkan masyarakat China Selatan menyebutnya Tangyuan.
Sajian ini berbentuk bulat dengan taburan wijen serta memiliki permukaan yang berwarna kekuningan. Warna ini didapat setelah digoreng dan membuat onde-onde dianggap sebagai pembawa keberuntungan oleh masyarakat Tionghoa.***