Pesawat Garuda Indonesia Kecelakaan di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, 22 Orang Tewas pada 7 Maret 2007

7 Maret 2021, 06:15 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia.* /PIXABAY.COM/


GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 7 Maret, dari tahun ke tahun.

Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Di antaranya yaitu peristiwa meninggalnya Aristoteles, MPRS mencabut mandat dari Presiden pertama RI Soekarno hingga kecelakaan pesawat Garuda Indonesia yang menewaskan puluhan orang.

Baca Juga: Sebut Ada Hostile Takeover Partai Demokrat, Rizal Ramli: Partai Keluarga Sulit Dapat Loyalitas Tanpa Fulus

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 7 Maret, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber:

322
7 Maret merupakan tanggal wafatnya filsuf Yunani Aristoteles. Dia adalah murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung.

Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi.

Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.

Pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya.

Baca Juga: Paus Pertama yang Menjejakkan Kaki di Irak, Catat Sejarah Paus Francis Temui Sosok Agung Syiah Paling Tertutup

Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135–1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126–1198).

Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know".

1876
Alexander Graham Bell diberikan paten untuk penemuannya yang ia sebut telepon (paten # 174.464).

Alexander Graham Bell merupakan seorang ilmuwan, pencipta, dan pendiri perusahaan telepon Bell. Selain karyanya dalam teknologi telekomunikasi, ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan hidrofoil.

Baca Juga: Tuntas Lakukan Penyelidikan, WHO Umumkan Asal Usul Virus Corona

Bell umumnya dikenal sebagai penemu telepon tahun 1876 di Amerika Serikat, tetapi menurut Kongres AS pada Juni 2002 menetapkan bahwa Antonio Meucci-lah yang menemukan telepon.

Walaupun Alexander Graham Bell penemu telepon, dia tidak pernah menelepon istri dan ibunya karena mereka tunarungu

1967
‎Tahun 1967 merupakan tahun pertentangan ideologi di dalam sejarah Indonesia. Di mana, saat itu Presiden Soekarno dianggap gagal dalam menjalankan ketatanegaraan terutama ketika adanya Gerakan 30 September (G-30-S/PKI).

Tepat pada 7 Maret 1967, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) menggelar sidang istimewa yang menghasilkan ketetapan MPRS.

Baca Juga: Moeldoko Disebut Begal Partai, Andi Arief Ungkap Surat Resmi AHY Diabaikan Polri dan Menko Polhukam

Salah satu poin ketetapan MPRS yakni, tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno dan meninjau kembali ketetapan MPRS Nomor I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

1973
Silas Papare, pejuang penyatuan Papua ke dalam wilayah Indonesia meninggal pada 7 Maret 1973.

Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan menjadi salah satu Kapal Perang Korvet kelas Parchim TNI AL KRI Silas Papare dengan nomor lambung 386.

Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi nama Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara di Sentani, Jayapura menjadi Lanud Silas Papare Jayapura.

Baca Juga: Dalam Rapimnas 2021, Airlangga Hartarto: Partai Golkar Mendukung Untuk Tak Melakukan Revisi UU Pemilu

Selain itu didirikan Monumen Silas Papare di dekat pantai dan pelabuhan laut Serui.

Sementara di Jayapura, namanya diabadikan sebagai nama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISIPOL) Silas Papare, yang berada di Jalan Diponegoro dan Pangkalan TNI AU Silas Papare, Sedangkan di kota Nabire, nama Silas Papare dikenang dalam wujud nama jalan.

1989
Dewan Kenegaraan Republik Rakyat Tiongkok mengumumkan status darurat militer di Lhasa, Tibet.

Baca Juga: Pelatih Persib Mengaku Selalu Mendambakan Ferdinand

2007
Pada 7 Maret 2007 silam, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-200 rute Jakarta-Yogyakarta mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Pesawat tergelincir ke luar landasan dan kemudian terbakar saat mendarat. Kecelakaan pesawat yang membawa 133 penumpang itu menewaskan 22 orang.

Sebanyak 22 orang yang tewas terdiri dari 21 penumpang dan 1 awak kabin. Salah satu korban tewas yaitu mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Kusnadi Hardjosumantri.

Beberapa tokoh lainnya juga menjadi korban luka dalam kecelakaan tersebut, di antaranya, Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-14, Din Syamsuddin (luka ringan).

Baca Juga: Nasib Sial, Seorang Dokter India Tertipu Lampu Jin Palsu hingga Rugi Rp 140 Miliar

Kemudian Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala ‎(luka) serta beberapa warga negara asing yang merupakan rombongan jurnalis untuk meliput kegiatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Alexander Downer.

Akibat peristiwa itu, pilot Kapten Marwoto Komar divonis bersalah dan‎ dipenjara selama dua tahun.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler