The Adventure of Kabayan , Pesugihan Babi Ngepet (64); Cara Cepat Menjadi Kaya

12 Maret 2021, 13:53 WIB
The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet: Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga /galamedia

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,   Keadaan tetap hening tidak ada kata yang keluar meski sepatah. Seakan-akan semuanya hanyut dalam alam pikirannya masing-masing.

"Lantas untuk apa si Kabayan ada di Kampung Kerot?  Jika bukan mencari jejak Nyi Iteung?" Ki Dirga perlahan bangkit.

"Kita cari tahu aja, Ki!"

"Ya, pergi sana!" perintahnya.

"Saya bantu, Paman!" Kanta bangkit mengikuti Karim yang telah lebih dulu beranjak.

**

Kabayan telah keluar dari keramaian. Mereka telah berada di tepi jalan yang sebelah kanannya bibir tebing, sebelah kirinya hamparan kebun, beragam tanaman. Mulai dari umbi-umbian hingga tumbuhan sayur mayur.

"Lapar, Euy!"

"Urang mah cape ongkoh, Bray!" ujar Kemed menjatuhkan pantatnya di atas rumput tepi jalan. Berikut lanjutannya;

Baca Juga: The Adventure of kabayan, Babi Ngepet (61): Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga

"Sarua, Bro," sahut Ajum, langsung merebahkan tubuhnya.

"Tidak ada warung, Euy!" ujar Kabayan. "Aya ge kebon sampeu nu batur!" tunjuknya.

Babi hutan yang mengikuti Kabayan pun berhenti. Matanya menoleh ke arah kebun singkong.

"Asa hayang sampeu!" ujar Nyi Iteung, berbelok dan loncat.

"Kabayan, lihat babi ngacak kebun singkong!" teriak Ajum.

"Baelah, Da babi hutan namanya juga! Kalau manusia mah tidak bagus ngambil milik orang, Euy!"

"Tapi kalau dalam keadaan darurat mah boleh meureun, Bray?"

"Anggap saja kita sekarang darurat lapar!"

"Memang kamu akan mati jika tidak mencuri milik orang, tidak juga bukan?"

"Tapi perut nagih isi!"

"Jika maksa ikuti jejak babi hutan, Euy!"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet (62): Pesugihan Babi Ngepet, Cara Cepat Menjadi Kaya

"Piraku kita tuturut bagong?"

"Udah jangan dicontoh prilaku babi hutan mah atuh, Euy!" Kabayan merebahkan tubuhnya. "Setelah istirahat baru kita cari kampung lain dan Nyi Iteung, tidak lupa makan!" ujarnya tenang.

Babi hutan telah jauh memasuki kebun singkong, tanpa sepengetahuan Kabayan dan kawan-kawan.

"Naha aing teh bet hayang ngadahar sampeu atah? Pedah beuteung kosong wae kitu?" gumamnya.

Menurut perasaannya Nyi Iteung menggali singkong dengan tangannya. Tidak kesulitan singkong pun menyembul dari tanah, langsung disantapnya dengan lahap.

"Geerrrrr," si Pecut tiba-tiba berada didepannya. "Nyai, lapar?"

"Ih, akang!" Babi hutan tersentak. Ketika anjing milik Ki Jumanta telah berada di depannya.

Belum juga rasa kagetnya hilang tiba-tiba jaring perak menelungkupnya. Babi hutan pun mengeluarkan suara kerasnya.

"Beunang siah!" geram Ki Jumanta.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Pesugihan Babi Ngepet (63), Cara Cepat Menjadi Kaya

"Kang, Kabayan!" teriak Nyi Iteung.

Kabayan dan kawan-kawan yang sedang rebahan tersentak. Lalu saling tatap, dahinya dikerutkan.

"Ada apa dengan babi hutan, Bro?"

"Takutnya telah terjadi sesuatu dengan si Nyai, Euy?" Kabayan bergegas bangkit.

Ajum beserta Kemed pun beranjak mengikuti arah datangnya suara.

"Tertangkap lagi?"

"Keunlah da lain urusan kita itu mah, bukan? Tujuan kita kemari mah mencari Nyi Iteung?" gumam Kabayan lemas. Seraya menatap Ki Jumanta membawa babi hutan dalam jaring peraknya, di belakangnya si Pecut mengikuti.

 

Bersambung.....

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler