Guru Besar UI Ungkap Keuntungan Mengonsumsi Kopi: Turunkan Risiko Kanker dan Turunkan Penyakit Hati Kronis

8 Oktober 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi minum kopi /Pixabay.com

 

GALAMEDIA - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Ronnie H. Rusli. MS. PhD., menyatakan, Zat Caffeine di dalam Kopi punya banyak keuntungan bagi yang kuat dan tidak ada efek sampingan dari kandungan kafein di dalam kopi.

Terkait hal itu, ia pun mengaku sebagai peminum kopi.

Ia pun membeberkan jurnal yang dibacanya soal manfaat kopi tersebut.

"Saya pemiunum kopi ini alenia dari Journal yang saya baca: 'Selain itu, kopi telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, kanker payudara, kanker endometrium, kanker usus besar, dan kanker kolorektal [37] dan berbanding terbalik dengan kematian dari semua tempat kanker [38],'" ujarnya melalui akun Twitter @Ronnie_Rusli, Jumat, 8 Oktober 2021.

Intinya, lanjut dia, Zat Caffeine di dalam Kopi punya banyak keuntungan buat yang kuat dan tidak ada efek sampingan dari kandungan kafein di dalam kopi.

Baca Juga: PWI Jabar Gandeng Fikom Unpad Gelar Uji Kompetensi Mahasiswa Jurnalistik

"Asupan kafein dan kopi bubuk biasa dikaitkan dengan penurunan kejadian penyakit hati kronis, dan ini tercatat dari informasi rinci minuman tahun 1982-1984 yang didapat dari 9650 peserta," ujarnya.

Perihal manfaat kopi bagi seseorang sebelumnya pun pernah dibahas oleh dr Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta.

Dalam video YouTube pada kanal Tira Peng Peng Peng, ia mengungkapkan bagaimana kopi memberikan impact positif bagi tubuh.

Dokter Tirta menjelaskan, bahwa meminum kopi dengan kafein sekitar 253/400 mg atau setara dengan dua hingga tiga gelas cangkir ternyata menimbulkan impact yang positif bagi tubuh.

Baca Juga: Usai Bikin Heboh Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra Mau Bikin Ribut Sama PDIP? Nekat Gugat Puan Maharani

Seperti terhindar dari radikal bebas hingga mencegah dari penyakit stroke. Hal ini dikarenakan kopi mengandung anti oksidan.

Jika diminum sesuai takaran, ini akan membuat tubuh dapat menangkal radikal bebas dan meningkatkan sistem kerja imun.

Minum kopi dengan takaran dua-tiga gelas dapat mencegah penyakit kardiovaskuler seperti penyempitan pembulu darah atau Stoke.

Ketika seseorang meminum kopi, zat kafein yang terkandung di dalam kopi akan membuat kerja saraf simpatis meningkat. Respon saraf simpatis akan menjadi siaga sehingga orang akan terjaga.

Tubuh akan menjadi fokus dan berenergi ketika melakukan aktivitas. Namun ini memiliki efek samping berupa naiknya asam lambung.

Maka dari itu bagi orang yang memiliki riwayat asam lambung dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum minum kopi.

Baca Juga: Usai Bikin Heboh Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra Mau Bikin Ribut Sama PDIP? Nekat Gugat Puan Maharani

Perlu diwaspadai, minum kopi sambil merokok dan minum kopi terlalu berlebihan dapat mendatangkan petaka bagi kesehatan tubuh.

Minum Kopi di atas tiga-empat gelas akan terjadi kemungkinan peningkatan tekanan darah sebesar 20-30 mm Hg. Bila ini dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan hipertensi hingga serangan jantung.

Di videonya dr. Tirta memberi penekanan terhadap kebiasaan minum kobi sambil merokok. Kebiasaan minum kopi seperti ini sangatlah tidak bagus, dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Kopi dan rokok sama-sama mengandung zat adiktif yang dapat mengakibatkan jantung berdebar. Jika dikonsumsi secara bersamaan makan ini dapat berakibat buruk pada jantung dan tekanan darah.

Yakni jantung menjadi berdebar dan tekanan darah naik tidak stabil. Maka dari itu sangat tidak dianjurkan meminum kopi sambil merokok.

Semua itu merupakan hasil penelitiannya pada saat menyusun skripsi S1. Jenis kopi yang disebutkan tadi merupakan jenis Robusta.

"Ini kopi Robusta ya, untuk jenis Arabica saya belum melakukan penelitian itu," jelasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler