Saat Iblis Ditangkap dan Dipenjara, Ternyata Beginilah Kondisi Manusia

4 Desember 2022, 20:01 WIB
Ilustrasi penjara. /Pexels/Jimmy Chan

 
GALAMEDIANEWS - Ketikaterusir dari Surga, Iblis bersumpah untuk menyesatkan anak cucu Adam. Manusia yang tergoda rayuan Iblis akan hanyut dalam perbuatan maksiat.

Namun Nabi Sulaiman diberi kekuasaan yang menakjubkan oleh Allah ta’ala. Atas izin Allah, Nabi Sulaiman mampu menundukkan jin, manusia dan binatang sehingga mereka semua bisa patuh.

Terdapat riwayat Nabi Sulaiman mempekerjakan iblis untuk membawa dan mengimpor batu-batuan, pasir serta bahan bangunan lain untuk mendirikan bangunan-bangunan megah.

Seperti diketahui, Iblis merupakan dari golongan bangsa Jin.

Iblis tunduk dan patuh terhadap Sulaiman namun mereka tetap teguh pada ucapan yaitu menyesatkan anak cucu adam.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Prancis vs Polandia 16 Besar Piala Dunia 2022, Juara Bertahan Tersingkir?

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Nabi Sulaiman memohon kepada Allah SWT agar dirinya diberi kuasa untuk memenjarakan iblis agar manusia tak lagi melakukan dosa dan maksiat.

Allah yang maha tahu mewahyukan kepada Sulaiman, “Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya jika iblis ditangkap”.

Namun Sulaiman memohon seraya berkata, “Ya Allah, keberadaan mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan di dalamnya”.

Allah berfirman, “Jika iblis ditangkap maka banyak pekerjaan manusia yang akan ditinggalkan."

Sulaiman kembali memohon “Yaa Allah, aku ingin menangkap mahluk terkutuk ini selama beberapa hari saja."

Allah menjawab, “Bismillah (dengan menyebut nama Nama Allah), tangkaplah iblis”.

Setelah mendapat izin Allah, Nabi Sulaiman menangkap iblis , mengikat dan memenjarakannya agar tidak ada lagi yang menyesatkan manusia.

Baca Juga: Bus Pariwisata Masuk Jurang Sedalam 20 Meter, 7 Orang Tewas

Selain seorang Nabi, Sulaiman juga seorang raja agung dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.

Dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya Sulaiman tidak mau menggunakan uang kerajaan.

Beliau memilih menggunakan hasil jerih payahnya sendiri dengan membuat kerajinan tas untuk dijual ke pasar. Padahal menurut riwayat, setiap harinya dapur kerajaan Sulaiman memasak 4000 ekor unta, 5000 ekor sapi dan 6000 ekor kambing. Makanan itu dibagikan kepada masyarakat dan anggota kerajaan.

Dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas dan diagungkan oleh rakyat, serta disegani musuh-musuhnya Nabi Sulaiman adalah sosok pemimpin yang sederhana.

Dia menolak makam menggunakan uang kerajaan dan memilih makan dari hasil usahanya sendiri dengan menjual tas tas buatannya di pasar.

Suatu pagi, Sulaiman mengutus seseorang pergi ke pasar untuk menjual tas buatannya. Sampai dipasar dia kaget karena tidak menemukan seorangpun, kemudian pulang dan memberitahu fenomena ini pada Nabi Sulaiman.

Karena tas buatannya tidak terjual, malam itu Nabi Sulaiman tidak makan dan hanya minum air saja.

Keesokan harinya Nabi Sulaiman kembali mengutus seseorang untuk menjual tas-tas buatannya ke pasar. Namun hal yang sama masih didapati, pasar sepi seperti hari sebelumnya.

Setelah diselidiki manusia sibuk mempersiapkan bekal menuju akhirat tanpa peduli pada dunia. Manusia lebih banyak mengingat kematian, menangis dan meratap.

Baca Juga: BAGAN & Tabel 8 Besar Piala Dunia 2022 QATAR Bisa Di Download GRATIS, Argentina Jumpa Belanda di 8 Besar

Merasa heran pada fenomena tersebut lantas Sulaiman bertanya kepada Allah, ”Yaa Allah, apa yang sebenarnya telah terjadi? Kenapa orang-orang tidak bekerja mencari nafkah?"

Allah menjawab, ” Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis, sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankan sebelumnya telah AKU katakan kepadamu bahwa menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan."

Mendengar jawaban dari Allah, dengan segera Sulaiman melepaskan iblis dari penjara. Hingga keesokan harinya pasar kembali ramai. Orang-orang kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhannya.

Allah tidak pernah melarang kita untuk mengejar kenikmatan dunia, namun jangan sampai kesibukan dalam urusan dunia dan segala gemerlapnya membuat kita lupa untuk apa kita diciptakan.

Wallahu'alam.***

Editor: Shiddik Zaenudin

Tags

Terkini

Terpopuler