Viral Ibu akan Lempar Bayi ke Rel Kereta Api? Waspada Ibu Rumah Tangga Rentan Depresi

5 September 2023, 13:06 WIB
Ilustrasi ibu rumah tangga rentan depresi. /Pexels.com/Liza Summer

 

GALAMEDIANEWS – Video ibu lempar bayi ke rel kereta api yang berhasil digagalkan petugas, viral di sosial media dan menyita perhatian publik.

Dikutip dari akun Instagram @updateinfojakarta, Hal itu terjadi pada Minggu malam, 3 September 2023 di stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dalam cuplikan video, tampak seorang ibu yang hendak merebut putrinya yang masih bayi dan sedang digendong petugas.

Baca Juga: Apakah Merantau masih Relevan untuk Saat Ini?

Terdengar suara tangisan kencang sang bayi dalam gendongan, dan sosok ibu yang meronta-ronta saat ditenangkan oleh petugas.

Kabar video Ibu yang melempar bayi ke rel kereta api, diluruskan oleh Kapolsek Pasar Minggu, Kompol David Purba. Menurutnya, ibu bukan hendak membuang bayi ke rel, melainkan berupaya untuk bunuh diri dengan cara melompat ke perlintasan aktif.

"Informasi dari stasiun kereta itu bukan penemuan bayi, tapi, itu orang mau percobaan bunuh diri aja. Barangkali (wanita) stres," paparnya.

Baca Juga: Manusia sedang Menuju Kepunahan? Ini Alasannya

Ibu Rumah Tangga Rentan Depresi

Kasus depresi seorang ibu, merupakan peristiwa yang nyata terjadi di masyarakat. Disadur dari artikel buletin tentang Depresi Pada Ibu Rumah Tangga, yang ditulis oleh Dewi Syukriah, Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia Y.A.I, menyebutkan bahwa ibu rumah tangga rentan terhadap stress dan depresi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhadi (2009) di Surakarta, menyimpulkan bahwa pekerjaan dan tugas kerumahtanggaan tidak mempunyai nilai tukar ekonomis. Oleh karena itu tugas tersebut cenderung dianggap rendah.

Anggapan bahwa tugas ibu rumah tangga dianggap rendah, mampu membuat para wanita yang melaksanakan tugas sebagai ibu rumah tangga menjadi kurang berharga.

Baca Juga: Tugas Utama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin: Atasi Kebakaran TPA Sarimukti

Ibu rumah tangga yang menghabiskan waktunya untuk memelihara dan mengasuh anak-anaknya, saat mengalami rasa bosan, capek, jenuh dan stress, membutuhkan solusi.

Jika terjadi kecemasan secara terus menerus, seorang ibu mengalami kecemasan dan semakin lama bisa menjadi depresi, hal ini akan mempengaruhi keluarga secara keseluruhan.

Depresi pada Ibu Rumah Tangga

Dr. Zulvia Vivi Syarif, Sp.Kj, seorang psikiater, turut memberi tanggapan seputar kasus dugaan depresi pada ibu yang diduga hendak melempar bayinya. Ia menyebutkan jika sudah terlintas pikiran-pikiran ingin mengakhiri hidup atau melukai bayinya, hal itu merupakan gejala depresi dan harus segera ditangani oleh profesional.

Baca Juga: Bandung Kini Punya Kampung Bebas Narkoba, Ruang Penyalahgunaan Barang Haram Dipersempit

“Jadi kalau sudah ada pikiran-pikiran untuk mengakhiri hidup, ingin melukai atau menyakiti anak, itu udah harus banget deh ke psikiater, diobatin, diterapi. Karena berbahaya untuk si ibu maupun si anaknya,” ucap Dr. Vivi dalam akun tiktoknya @dr.zulvia.syarif.spkj.

Psikiater tersebut menyampaikan, perlunya seorang ibu menikmati perannya agar merasa keberhargaan diri. Serta, memberikan hak pengasuhan yang menjaga perkembangan mental sang anak dengan baik.

“Seorang ibu memang capek, tapi dia perlu menikmati, perlu happy, enjoy dengan peran sebagai ibu.

“Mau seperti apa generasi masa depan anak Indonesia, bangsa Indonesia, kalau dari lahirnya itu sudah tidak mendapatkan hak-hak agar perkembangan mentalnya baik. Kalau ibunya depresi, bagaimana dia akan mengurus anak dengan baik,” sambungnya.

Baca Juga: Operasi Zebra Lodaya 2023 : Simak 14 Pelanggaran yang Kena Sanksi dan Titik Operasi di Bandung

Menurut Dr. Vivi, perlunya dukungan sekitar untuk membuat sang ibu pulih dari depresi, agar mentalnya sehat dan mampu memelihara perkembangan mental anaknya.

“Buat ibu-ibu di luar sana yang mengalami gejala-gejala depresi, pikiran-pikiran ingin mengakhiri hidup atau menyakiti bayinya, segera berobat ke psikiater ya. Jangan dibiarkan. Untuk keluarga, tolong please banget support untuk mereka mendapatkan terapi,” ucapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Instagram @ updateinfojakarta tiktok @ dr.zulvia.syarif.spkj.

Tags

Terkini

Terpopuler