Doa Rahasia Untuk Orang Lain Mudah Dikabulkan Oleh Allah Ini Alasannya

7 September 2020, 08:42 WIB
Ilsutrasi Berdoa /ZONAPRIANGAN.COM//WALLPAPERACCESS

GALAMEDIA - Doa seorang hamba tidak selalu sampai kepada Allah karena terkadang ada hal-hal yang menghalanginya. Jika sebuah doa terhalang oleh sesuatu hal, maka pengabulannya oleh Allah menjadi kecil kemungkinannya hingga hal yang menghalangi tersebut diselesaikan terlebih dahulu.

Namun demikian, seperti dikutip dari laman islam.nu.or.id., ada jenis doa yang langsung sampai kepada Allah sehingga mudah dikabulkan. Doa itu adalah doa yang dipanjatkan untuk orang lain tanpa kehadiran orangnya. 

Maksudnya doa itu dipanjatkan secara rahasia. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitab Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah:

“Sesungguhnya doa seorang Muslim untuk saudaranya sesama Muslim di luar kehadirannya mudah dikabulkan.”

Baca Juga: Renungan Pagi, Jadikan Akal Sebagai Pemimpin dan Hawa Nafsu Sebagai Tahanan, Jangan Sebaliknya!

Jadi ketika pihak yang mendoakan merahasiakan doanya supaya tidak diketahui oleh pihak yang didoakan bahwa ia telah berdoa untuknya dengan doa-doa yang baik, maka doa seperti itu akan langsung sampai kepada Allah. Sehingga mudah dikabulkan. 

Adapun alasan mengapa doa yang dipanjatkan tanpa kehadiran orang yang didoakan mudah dikabulkan oleh Allah adalah sebagai berikut:

Pertama, karena doa seperti itu diamini oleh malaikat. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadits Rasulullah:

“ Apabila seorang Muslim mendoakan bagi saudaranya sesama Muslim di luar kehadirannya, malaikat akan menimpali dengan ucapan “Amin” dan semoga Anda memperoleh semacam itu” (HR Muslim).

Baca Juga: Punggung Anda Dipenuhi Jerawat? Bisa Jadi Gara-gara Ini

Malaikat adalah makhluk Allah yang suci dari dosa karena tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah. Mudah tidaknya pengabulan doa memang ada hubungannya dengan kesucian diri seorang pendoa.

Kedua, karena doa seperti itu menunjukkan keikhlasan dan tiadanya riya dalam diri si pendoa. Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh Al-Munawi dalam Faidhu al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir:

“Karena sesungguhnya doa rahasia (doa yang tidak diketahui oleh orang yang didoakan) paling dekat kepada keikhlasan dan paling jauh dari sikap riya.”

Memang orang-orang ikhlas tidak mau secara sengaja memperlihatkan amal-amalnya dengan pamrih tertentu, termasuk dalam mendoakan orang lain. Mereka malah biasa menyembukannya agar tidak diketahui oleh orang-orang yang didoakannya agar mereka tidak memuji-memuji dan tidak merasa berutang budi.

Mereka khawatir hal-hal seperti itu justru akan meluluhlantakkan pahala amalnya dan menjebaknya dalam kubangan dosa akibat riya.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Gigi Berlubang Bisa Sebabkan Penyakit kronis dan Mematikan

Ketiga, karena doa seperti itu memiliki kekuatan 70 kali lipat dari pada doa yang diketahui oleh publik khususnya orang yang didoakan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas radhhiallahu 'anhu:

“Satu Doa yang dirahasiakan sebanding dengan 70 doa yang terbuka (tidak dirahasiakan).” Jadi, jika angka 70 di atas diibaratkan dengan jumlah orang yang berdoa, maka doa yang dipanjatkan tanpa kehadiran orang didoakan.

Bahkan tanpa diberitahukan kepadanya, doa seperti itu akan sangat diperhatikan oleh Allah SWT karena diibaratkan jumlah orang yang memanjatkannya sebanyak 70 orang. Artinya tingkat perbandingan kekuatannya adalah 1:70.

Baca Juga: Komisi Kejaksaan Diminta Tidak Ganggu Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Jaksa Pinangkit

Demikianlah tiga alasan mengapa doa baik yang dipanjatkan untuk orang lain tanpa kehadiran dan sepengetahuannya lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Oleh karena itu, ketika kita mendoakan seseorang agar ia memiliki keadaan yang lebih baik, tidak perlu memberitahukan hal itu kepada orang yang kita doakan karena dikhawatirkan justru akan mengurangi keikhlasan kita dan bahkan bisa menimbulkan riya.

Selain itu, cara berdoa seperti ini akan menghindarkan kita dari mengklaim bahwa kesuksesan yang diperoleh seseorang, misalnya, adalah berkat doa kita. Dikhawatirkan klaim semacam ini menjadikan kita sombong.Wallohualam.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler