Ternyata Ungkapan Semoga Husnul Khatimah dalam Taziyah Kurang Tepat, Ini Doa yang Lebih Tepat

9 September 2020, 12:11 WIB
Doa taziyah yang lebih tepat. Foto Ilsutrasi /islam.nu.or.id


GALAMEDIA - Ucapan bela sungkawa saat taziyah di kalangan kita cukup beragam. Salah satu ungkapan yang sering diucapkan adalah “Semoga husnul khatimah.” Ucapan ini jadi semacam doa yang tampaknya telah menjadi kebiasaan di masyarakat kita.

Tepatkan ucapan itu dikemukakan kepada orang yang berduka karena ditinggal pergi untuk selamanya? Berikut penjelasnnya seperti yang dilansir dari islam.nu.or.id:

Pertama-tama yang penting dikemukakan adalah bahwa doa menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Disebutkan dalam sabda Nabi SAW, ”Doa itu ibadah” (HR Al-Bukhârî dan ashhâbus sunan).

Beliau juga bersabda, ”Doa adalah intisari ibadah” (HR At-Tirmîdzî dari Anas bin Mâlik). Rasulullah juga bersabda, ”Sungguh doa itu pedang (senjata) orang mukmin” (HR Abû Ya‘lâ).

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Menangkap Ulama, Bagaimana Nasib Habib Rizieq?

Bagaimana tuntunan Islam ketika ada seseorang yang meninggal dunia? Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, maka disunahkan untuk bertaziyah, yakni mendoakan bagi keluarga mayit agar diberikan pahala, kebaikan dalam masa sedih atau dukanya dan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah.

Dan tentu saja mendoakan maghfirah (ampunan) bagi si mayit. Untuk itu doa yang tepat ketika ada seseorang yang meninggal dunia adalah kandungan doa taziyah.

Taziyah berarti mendoakan kesabaran dan menyebutkan sesuatu yang bisa menghibur orang yang sedang berduka, meringankan kesedihannya dan membantu terhadap musibah yang dialaminya.

Imam Abû Bakr bin ‘Alî bin Muhammad Al-Haddâd Az-Zabîdî (wafat 800 H), seorang ulama mazhab Hanafiyyah, dalam kitabnya Al-Jauharatun Nayyirah menjelaskan tentang redaksi taziyah:

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Olahraga, Ini 11 Manfaatnya, Bisa Menurunkan Berat Badan hingga Panjang Umur

”Lafal Ta‘ziyah: ’Semoga Allah membesarkan pahala padamu, memperbaguskan dukamu, memberikan ampunan bagi mayitmu, dan membimbingmu bersabar, dan semoga Dia memperbesar pahala sebab kesabaran kepada kami dan kepadamu’.

Redaksi yang lebih bagus dari redaksi tersebut adalah ucapan taziyah Rasulullah SAW kepada salah seorang putrinya yang berduka karena kematian putranya. Rasulullah bersabda, ’Sungguh bagi Allah apa yang Dia ambil, bagi-Nya apa yang telah Dia berikan, dan segala sesuatu yang ada pada sisi-Nya telah ditetapkan ajalnya.’”.

Sabda Nabi SAW yang berisi ungkapan taziyah tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhârî, Shahih Muslim dan Sunan An-Nasâ’î.

Dalam mengomentari sabda Nabi SAW ini, Imam An-Nawawî (631-676 H) menyatakan bahwa hadits tersebut merupakan kaidah-kaidah Islam paling agung (min a‘zhami qawâ‘idil Islâm) yang mencakup hal-hal urgen tentang pokok-pokok dan cabang-cabang agama, (ajaran) adab, kesabaran ketika terjadi musibah, keprihatinan, sakit, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ini 4 Jenis Olahraga Ibu Hamil Pada Trimester Kedua yang Direkomendasikan

Doa yang diperuntukkan bagi seorang muslim yang meninggal dunia pada dasarnya berisi doa, sebagaimana doa yang dibaca dalam shalat jenazah, yaitu permohonan ampunan, rahmat (belas kasih), dan penghapusan dosa, sebagaimana telah maklum berikut ini:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ...
Artinya, ”Ya Allah curahkanlah ampunan kepadanya, limpahkanlah rahmat (kasih sayang) padanya, maafkanlah dia, dan hapuskanlah–dosa–darinya...”

Dengan demikian, ucapan dukacita yang lebih tepat disampaikan ketika ada seorang muslim atau muslimah yang meninggal dunia adalah ucapan berisi doa agar almarhum/almarhumah diberikan ampunan dan rahmah Allah dan keluarganya (yang beragama Islam) yang ditinggalkan tersebut diberikan pahala dan kesabaran.

Baca Juga: Kasus Korupsi Dana Pengadaan RTH Kota Bandung, KPK Periksa IRT dan Pedagang

Intinya kita dianjurkan untuk mendoakan kebaikan, berupa ampunan dan rahmat bagi si mayit (muslim/muslimah), dan mendoakan agar keluarganya (yang beragama Islam) diberikan kesabaran dan pahala dalam menghadapi dukacita yang menimpanya.

Adapun ucapan semoga husnul khatimah itu lebih tepat diperuntukkan bagi orang yang belum meninggal dunia, misalnya yang sedang sakit keras, dan disampaikan kepada keluarganya. Agar ketika ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah (pungkasan yang baik). Wallahualam.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler