Quran Surat Al Kafirun, Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya

16 September 2020, 12:29 WIB
Kitab Suci Alquran //unsplash.com/@ayeshafirdaus/.*/unsplash.com/@ayeshafirdaus


GALAMEDIA - Quran Surat Al Kafirun:

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
qul yā ayyuhal-kāfirụn
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,


لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
lā a'budu mā ta'budụn
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah

Baca Juga: Ahok Bongkar Aib Pertamina, Kementrian BUMN Bereaksi

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
lakum dīnukum wa liya dīn
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku"

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini 16 September 2020

Asbabun nuzul surat Al Kafirun
Dalam riwayat asbabun nuzul surat al-Kafirun seperti yang dilansir dari dutaislam.com disebutkan, ketika berdakwah menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad pernah mendapatkan godaan berupa harta, tahta, dan wanita dari kaum kafir Quraisy.

Godaan tersebut disertai dengan berbagai macam persyaratan yang bertentangan dengan akidah Islam. Peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya asbabun nuzul surat Al Kafirun terjadi ketika Nabi Muhammad masih menyebarkan agama Islam di Mekah.

Cerita tentang asbabun nuzul Surat al-Kafirun terdapat tiga versi periwayatan dari para sahabat nabi. Ketiga versi asbabun nuzul surat Al Kafirun tersebut ialah:

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik. Ketahuilah Faktor-faktor Ini yang Menjadi Penyebabnya

1. Asbabun nuzul Surat al-Kafirun diriwayatkan oleh At-Thabrani dan Ibnu Hatim, bersumber dari Ibnu Abbas

Asbabun nuzul Surat al-Kafirun yang diceritakan dalam riwayat ini menyebutkan, kaum kafir Quraisy berusaha keras menghentikan dakwah Nabi Muhammad dengan berbagai upaya.
Di antaranya dengan menawarkan status sebagai orang paling kaya di Mekah, serta dinikahkan dengan wanita cantik yang diinginkan Nabi Muhammad.

Dalam asbabun nuzul surat Al Kafirun yang bersumber dari Ibnu Abbas tersebut, kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad, "Hai Muhammad, kami menyediakan ini semua untukmu, tetapi syaratnya kamu tidak boleh memaki dan menjelekkan Tuhan kami," ucap salah seorang kafir Quraisy.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Cumi Pedas Manis yang Enak dan Simple Favorit Keluarga

Rupanya kaum kafir Quraisy tidak hanya mengajukan satu syarat, dalam riwayat ini juga Nabi Muhammad harus menyembah Tuhan kaum kafir Quraisy selama satu tahun.

Nabi Muhammad memberikan jawaban, "Aku menunggu wahyu dari Tuhanku".

Peristiwa itulah yang menjadi asbabun nuzul surat Al Kafirun, sebagai jawaban Nabi Muhammad atas tawaran yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy.

2. Asbabun nuzul Surat al-Kafirun diriwayatkan oleh Abdurrazaq bersumber dari Ibnu Mundzir

Dalam riwayat lain, cerita tentang asbabun nuzul surat Al Kafirun tidak jauh berbeda dengan riwayat sebelumnya. Kaum kafir Quraisy mengiming-imingi Nabi Muhammad untuk menyembah Tuhan mereka dengan berbagai macam cara.

Baca Juga: Tiga Kali Lebih Berat dari Bumi, Ilmuwan Sebut Makin Banyak Planet yang Terbuat dari Berlian

Dalam asbabun nuzul Surat al-Kafirun versi kedua ini kaum kafir Quraisy berkata:

"Apabila engkau mengikuti kami menyembah Tuhan kami selama satu tahun, maka kami akan mengikuti agamamu dalam kurun waktu satu tahun pula". Nabi Muhammad tidak lantas memberikan jawaban karena masih menunggu wahyu yang turun dari Allah.

3. Asbabun nuzul surat Al Kafirun diriwayatkan oleh Ibnu Hatim bersumber dari Said bin Mina

Asbabun nuzul surat Al Kafirun dalam riwayat ini, Nabi Muhammad diiming-imingi dengan kekuasaan serta pengikut. Suatu ketika Nabi Muhammad berjumpa dengan beberapa tokoh kafir Quraisy, Al Walid bin Almughirah, al 'Ashi bin Wa'il, al Aswad bin al Muthalib dan Umayyah bin Khalaf.

Dalam versi ketiga ini diceritakan, salah satu dari mereka berkata, "Wahai Muhammad. Marilah bersama kita menyembah Tuhan yang kami sembah. Kami akan bergantian menyembah Tuhan yang kamu sembah. Kita akan bersekutu dalam segala urusan, engkaulah yang akan memimpin kami".

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu 16 September 2020 di Indosiar, INews, dan MNC TV


Penghargaan atas Agama Lain
Peristiwa yang terjadi dalam asbabun nuzul surat Al Kafirun menjadi landasan sejarah kerukunan antara umat Islam dengan umat agama lainnya. Dalam berbagai versi periwayatan asbabun nuzul surat tadi, Nabi Muhammad tidak lantas menjawab "iya" atau pun "tidak" atas tawaran yang diberikan kaum kafir Quraisy.

Nabi Muhammad lebih memilih menunggu wahyu dari Allah sebelum menentukan sikap sehingga peristiwa itu menjadi asbabun nuzul surat ini. 

Baca Juga: Deklarasi KAMI Kian Menjamur, 18 September di Tasikmalaya dan 25 September di Riau

Dalam ayat terakhir Allah berfirman: "Bagimu agamamu, bagiku agamaku". Berlandaskan pada asbabun nuzul tadi, maka ayat ini dapat dipahami sebagai ayat toleransi antarumat beragama.

Prinsip dasar ayat serta asbabun nuzul surat Al Kafirun telah menjadi salah satu fondasi toleransi antarumat beragama yang telah dicontohkan Nabi Muhammad sejak 14 abad lalu.

Peristiwa asbabun nuzul ini juha telah menjadi contoh dari Nabi Muhammad untuk bersikap dengan non muslim, masih relevan jika diterapkan di zaman sekarang. Tentu saja diiringi dengan kontekstualisasi yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.Wallahualam.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler