Tiga Kali Lebih Berat dari Bumi, Ilmuwan Sebut Makin Banyak Planet yang Terbuat dari Berlian

- 16 September 2020, 11:49 WIB
Planet Mars.
Planet Mars. /Dok. NASA/

GALAMEDIA - Para ilmuwan dari Arizona State University menyebut saat ini  semakin banyak bukti yang menunjukkan ada lebih dari satu eksoplanet atau planet di luar tata surya yang ternyata terbuat dari berlian.

Salah satunya Janssen, planet ekstrasurya yang terdiri dari berlian dan grafit. Kandungan karbon yang tinggi dan panas serta tekanan yang ekstrem menjadi faktor utama.

Bintang seperti Matahari dengan rasio karbon lebih rendah dari oksigen, biasanya mengorbit bersama  planet yang terdiri dari air dan granit dengan kandungan intan sangat rendah.

Tapi planet yang mengitari bintang dengan rasio karbon lebih tinggi cenderung kaya karbon dan dalam kondisi yang tepat, karbon dapat menjadi intan.

Untuk menguji teori ini, peneliti memasukkan sampel silikon karbida yang direndam dalam air pada tekanan dan panas yang intens menggunakan laser dan pengukuran sinar-X.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (16 September 2020) hasil penelitian terakhir menunjukkan silikon karbida dapat diubah menjadi intan dan silika.

“Eksoplanet ini tidak seperti objek apa pun di tata surya kita,” ujar   Harrison Allen-Sutter dari Sekolah Eksplorasi Bumi dan Luar Angkasa Universitas Negeri Arizona.

Tim mereka ulang bagian dalam salah satu planet dengan menggunakan sel berlandasan berlian di Laboratorium Bahan Bumi dan Planet ASU.

Dalam sel tadi dua berlian kristal tunggal berkualitas permata dibentuk menyerupai piringan dan berhadapan satu sama lain.

Sampel silikon karbida yang direndam dalam air  kemudian dimasukkan di antara permukaan datar berlian dan dikompresi di bawah tekanan tinggi.

Untuk melihat bagaimana sampel bereaksi di bawah suhu yang intens, mereka melakukan pemanasan laser di Laboratorium Nasional Argonne Universitas Chicago dan melakukan pengukuran x-ray.  Ternyata silikon karbida yang bereaksi dengan air berubah menjadi intan dan silika.

Planet kaya karbon sendiri tak dapat dihuni karena kurangnya aktivitas geologis sehingga hanya memiliki sedikit lapisan atau tanpa atmosfer sama sekali.

“Terlepas dari soal kelayakan hunian, fakta mengenai berlian ini menjadi  langkah tambahan dalam membantu memahami dan mengarakterisasi pengamatan eksoplanet,” ungkap kata Allen.

Baca Juga: Klaim Telah Bicara dengan Raja Salman, Trump Yakin Arab Saudi Segera Akhiri Permusuhan dengan Israel

Tahun 2012 astronom melaporkan sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bersama bintang 55 Cancri A kemungkinan besar terdiri dari berlian dan grafit.

Sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi, 55 Cancri e yang secara resmi dikenal dengan Janssen misalnya, memiliki diameter dua kali lipat dan lebih dari delapan kali massa Bumi.

Janssen memiliki suhu permukaan sekitar 3.900 derajat Fahrenheit. Setahun di sana berlangsung kurang dari 18 jam Bumi, jumlah waktu yang dibutuhkan Janssen untuk menyelesaikan orbit sekitar 55 Cancri A.

Baca Juga: Penumpang Bus Ngeri, Dikira Gunakan Masker Funky ternyata Ular

Ilmuwan memperkirakan setidaknya sepertiga massa Janssen yang setara dengan berat tiga Bumi bisa jadi berlian.

“Ini  pandangan pertama kita tentang dunia berbatu dengan aspek kimiawi yang secara fundamental berbeda dari Bumi,” ujar Nikku Madhusudhan, astrofisikawan di Institut Astronomi Cambridge, pada saat itu.

Ia menambahkan permukaan planet dimaksud kemungkinan besar lebih banyak tertutup grafit dan berlian daripada air dan granit.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x