Mengenal Tradisi di Berbagai Negara saat Bulan Ramadan

13 Maret 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi tradisi Ramadan di berbagai negara /sahabat.pegadaian.co.id//

GALAMEDIANEWS – Bulan yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya adalah bulan Ramadan. Bulan ini tidak hanya dikenal dengan ibadah puasanya saja, tetapi juga dipandang sebagai bulan suci yang kaya dengan praktik budaya lokal di masing-masing negara.

Tidak hanya di Indonesia yang memiliki tradisi yang berbeda-beda di setiap daerahnya. di seluruh dunia juga umat Islam merayakan momen ini dengan cara yang meriah dan tentunya tidak luput adanya kearifan lokal di masing-masing negara.

Tradisi ini sendiri sudah diturunkan dari generasi ke generasi, bisa dilihat dari mulai adanya letusan meriam pinggir jalan di Lebanon hingga tradisi mengecat rumah dengan motif berwarna warni di Maroko.

Baca Juga: Munggahan Menjadi Tradisi Orang Sunda Jelang Puasa Ramadhan

Menarik untuk melihat budaya dan tradisi yang ada di setiap negara. Memiliki ciri yang berbeda-beda dan pastinya sebagai orang asing melihat ini semua membuatnya menjadi kekayaan yang dimiliki oleh setiap negara. Berikut adalah beberapa tradisi unik Ramadan yang biasa dilakukan pada saat Ramadan:

1. Albania, selama bulan Ramadan melakukan kegiatan bernyanyi bersama lagu-lagu tradisional oleh Komunitas Muslim Albania yang ada di Roma. Selama berabad-abad, anggota komunitas tersebut yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional.

Mereka melakukannya dengan berbaris dan berjalan ke sana kemari di jalan-jalan, memainkan alat lodra, sebuah gendang silinder berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau kambing.

Tidak hanya dilakukannya di jalan atau pusat kota, seringkali mereka ini turut diundang ke dalam rumah warga muslim untuk bermain balada tradisional dan merayakan waktu sambil menunggu waktunya berbuka puasa.

2. India, negara ini dikenal karena memiliki populasi Muslim dan Hindu yang sangat besar. Kebiasaan dan adat Islam dan Hindu saling menyatu di Delhi. Salah satu contohnya adalah tradisi piknik iftar. Dilakukan selama bulan Ramadan oleh masyarakat Delhi, baik Muslim maupun yang beragama lainnya.

Piknik iftar ini adalah pertemuan yang biasanya dilakukan di jalan setelah waktu magrib tiba. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dilakukan di teras masjid. Tujuannya adalah untuk berbuka puasa bersama-sama baik antar sesama Muslim maupun dengan yang beda agama.

3. Indonesia, memiliki tradisi menabuh bedug untuk membangunkan sahur. Bedug adalah jenis drum yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, dan umumnya dipukul dengan menggunakan stik kayu ditambah dengan alunan yang keras dari para pemuda yang ikut.

Kegiatan menabuh bedug ini dilakukan oleh orang-orang atau pemuda sekitar yang ditugaskan sebagai penjaga waktu sahur di masjid atau di lingkungan sekitar.

Mereka akan berkeliling di sekitar kampung atau desa sambil menabuh bedug untuk membangunkan umat Muslim agar segera bangun untuk makan sahur sebelum waktu imsak tiba. Tradisi ini juga menjadi bagian dari kegiatan sosial dan kebersamaan dalam merayakan bulan suci Ramadan di Indonesia.

Baca Juga: 7 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Indonesia, Mulai Munggahan hingga Mandi Air Jeruk

4. Lebanon, tradisi menembakkan meriam. tradisi ini adalah dengan menembakkan meriam setiap hari selama bulan Ramadan untuk menandakan waktu berbuka puasa. Tradisi ini dikenal sebagai midfa al iftar dan pertama kali dilakukan di negara Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu.

Tradisi meledakkan Meriam ini sampai ke negara Lebanon dan masih dilakukan sampai saat ini. Tradisi unik ini sempat terancam hilang pada tahun 1983 setelah invasi yang berujung pada penyitaan beberapa meriam karena dianggap senjata. Akan tetapi, tradisi ini berhasil dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon.

5. Maroko, orang-orang di Maroko memulai persiapan mereka dua hingga tiga minggu sebelum memulai bulan Ramadan. Salah satu tradisi yang mereka lakukan adalah mengecat rumah. Selama dua hingga tiga minggu sebelum Ramadan dimulai, mereka akan membersihkan rumah mereka dengan baik, merapikan peralatan makan, dan bahkan mengecat rumah mereka agar terlihat lebih bersih dan segar.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan memberikan suasana yang lebih nyaman selama menjalankan ibadah puasa. Bagi mereka, menjaga kebersihan merupakan sebagian dari iman dan hal ini dilakukan setiap tahunnya.

6. Mesir, tiap tahun masyarakat Mesir menyambut bulan suci Ramadan dengan meriah melalui tradisi menyalakan fanous, yaitu lentera warna-warni yang melambangkan kegembiraan dan persatuan sepanjang bulan suci.

Menyalakan fanous erat kaitannya dengan Ramadan yang memiliki makna spiritual. Saat ini, fanous sering diintegrasikan dengan tradisi lokal lainnya. Anak-anak sering berjalan-jalan dengan lampion mereka, bernyanyi dan meminta hadiah serta permen.

7. Uni Emirat Arab, tradisi ini adalah dengan meminta permen sambil bernyanyi. Tradisi haq al laila dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban, bulan sebelum Ramadan, dan banyak dipraktekkan di negara-negara Teluk.

Tradisi ini sering dibandingkan dengan kebiasaan Barat dalam trick-or-treat pada hari Halloween. Pada tanggal 15 Sya’ban, anak-anak di Uni Emirat Arab berjalan di sekitar lingkungan mereka dengan pakaian cerah, sambil mengumpulkan permen dan kacang-kacangan dalam tas jinjing yang disebut kharyta.

Tradisi ini dianggap sebagai bagian integral dari identitas nasional Emirat. Pada masyarakat modern saat ini, tradisi haq al laila menilik pentingnya ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan.

Melihat keanekaragaman yang ada dalam menyambut bulan suci Ramadan ini menjadi penyemangat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Semua bergembira dan bersukacita dengan datangnya bulan Ramadan. Bermacam-macam tradisi terdapat di negara dengan kebiasaan lokal.

Itu semua untuk menyemarakan bulan Ramadan. Selamat merayakan bulan Ramadan bersama-sama dan semoga keberkahan yang melimpah selalu hadir untuk kita semua. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: sahabat.pegadaian.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler