Kemenparekraf Perkuat Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas DTW se-Bali

- 30 November 2020, 13:36 WIB
Revitalisasi Destinasi Pariwisata berupa Penguatan Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas di daya tarik wisata di delapan kabupaten dan satu kota se-Bali.
Revitalisasi Destinasi Pariwisata berupa Penguatan Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas di daya tarik wisata di delapan kabupaten dan satu kota se-Bali. /humas kemenparekraf

GALAMEDIA  - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf melalui Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II melaksanakan kegiatan Revitalisasi Destinasi Pariwisata berupa Penguatan Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas di daya tarik wisata di delapan kabupaten dan satu kota se-Bali.

Kegiatan yang berlangsung selama November hingga Desember 2020 ini merupakan lanjutan dari program Bali Rebound, program padat karya bagi pekerja parekraf yang terdampak pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari dalam keterangannya, Senin 30 November 2020, mengatakan, fokus dalam kegiatan kali ini adalah Sosialisasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability) bagi pengelola daya tarik wisata (DTW) dan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) serta masyarakat yang berinteraksi serta berkontribusi langsung dalam kawasan daya tarik wisata.

Baca Juga: Jenazah WNI Perempuan Ditemukan Tewas di Dalam Koper di Mekkah

"Diharapkan dengan adanya Sosialisasi CHSE bagi pekerja dapat meningkatkan pelayanan kepada pengunjung untuk tetap memperhatikan kesehatan, keamanan dan kenyamanan berwisata di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan era kehidupan tatanan baru dengan melaksanakan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak," ujar Hari Santosa.

Tidak kalah penting dalam program ini adalah melanjutkan dukungan CHSE berupa penyediaan wastafel, signage Sapta Pesona, tempat sampah, masker, hand sanitizer dan thermal scanner untuk daya tarik wisata di 8 Kab dan 1 Kota se-Bali, dan renovasi toilet dibeberapa lokasi DTW.

Kegiatan Revitalisasi Destinasi dimulai dari Kabupaten Tabanan seperti Desa Wisata Kerobokan, Desa Wisata Cau Belayu, Tanah Lot, dan Desa Wisata Klecung. Di Kabupaten Klungkung seperti Desa Wisata Bakas, Goa Lawah, dan Museum Kertagosa. Di Kota Denpasar seperti Pantai Sanur, DNA & Creative HUB, dan Pura Campuhan. Di Kabupaten Badung Pantai Melasti, Air Terjun Nung-Nung, Pantai Kuta dan Taman Ayun.

Baca Juga: Apartemen Digerebek Rampok Usai Posting Barang Wah, Lima Miliar Raib Seleb Mesdos Ini Dibuat Kapok

Kabupaten Bangli seperti di Panelokan Batur Geopark, dan Desa Wisata Penglipuran. Kabupaten Karangasem seperti Taman Tirta Gangga, Taman Soekasada Ujung, dan Pura Lempuyang. Kabupaten Buleleng seperti DTW Air Panas Banjar, Pura Batu Kursi, dan Danau Buyan. Kabupaten Gianyar seperti Tirta Empul, dan Goa Gajah. Dan di Kabupaten Jembrana seperti Desa Wisata Blimbingsari, dan Teluk Gilimanuk.

Khusus dukungan renovasi toilet dilakukan di DTW seperti Goa Lawah, Pura Lempuyang, Air Terjun Nung Nung,Pura Pucak Geni, Pantai Kuta, Danau Buyan, Teluk Gilimanuk, dan portable toilet di Desa Wisata Cau Blayu.

"DTW yang mendapat dukungan berdasar pada jumlah kunjungan wisatawan serta menjadi fokus pengembangan destinasi oleh Dinas Pariwisata kabupaten/kota. Dalam kegiatan ini Kemenparekraf selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Kota dan mengundang para Kepala Dinas Pariwisata dan Ketua Pengelola DTW setempat untuk bekerja sama," kata Hari.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (39)

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan menambahkan, tujuan dari kegiatan revitalisasi destinasi wisata adalah untuk mendorong perbaikan di bidang kebersihan, kesehatan dan keamanan di lingkungan destinasi pariwisata. Selain itu juga meningkatkan peran serta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak Covid-19 di daya tarik wisata.

"Juga peningkatan kualitas kepariwisataan terutama lingkungan destinasi pariwisata dengan memperhatikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan dan peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata berkelanjutan," ujar Wawan.

Di setiap kegiatan, jelas Wawan, juga melibatkan pihak-pihak dari pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai narasumber sebagai bentuk koordinasi dan sinkronisasi strategi, program serta kegiatan dalam rangka menghasilkan kebijakan yang bisa mempercepat akselerasi, reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf.

Baca Juga: Gelombang Menolak Habib Rizieq Berlanjut, Warga Garut Tak Mau Dirusak oleh Dakwah Provokatif

Narasumber yang hadir di antaranya Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc, Ketua Bidang Water and Sanitation Asosiasi Toilet Indonesia Nani Sumaryati Firmansyah, Tenaga Ahli Sesmen Bidang Komunikasi Publik Kemenparekraf/Baparekraf I Ngurah Putra, Dosen Program Studi Administrasi Hotel Pudin Saepudin, S.ST.Par, M.Par, Tenaga Ahli Madya, Kantor Staf Presiden Grenata Louhenapessy, Pembantu Ketua Bidang Kemitraan Dan Penjaminan Mutu STP Bandung DR. Haryadi Darmawan, MM. Kepala Seksi Wisata Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan Theresia Susanti A dan lainnya.

"Ini bukti nyata Kemenparekraf hadir untuk bersama-sama bersinergi membangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan serta berdaya saing," kata Wawan.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x