Aktivitas ini melibatkan pergerakan gas dan makanan yang dicerna sebagian, berkontribusi pada suara menggeram dan bergemuruh borborygmi (perut keroncongan).
2. Memberi tanda rasa lapar
Baca Juga: Rachel Vennya dan Niko Al Hakim Resmi Bercerai, Rachel: Kalian Enggak Perlu Nunggu Aku
Perut keroncongan sering kali menjadi tanda lapar. Saat tidak ada makanan yang dikonsumsi tubuh akan turin melakukan proses gerak peristaltik.
Peristaltik adalah rangkaian kontraksi otot mirip gelombang yang berlangsung untuk menggerakkan makanan di sepanjang saluran pencernaan.
Lambung dan usus juga akan melepaskan asam dan enzim untuk mempersiapkan konsumsi makanan. Suara tersebut akan bertahan 20 menit setiap kali dan dapat berulang setiap jam hingga makan di konsumsi.
Baca Juga: Selektif Soal Pelanggaran UU ITE, Komjen Listyo Sigit: Kedepankan Edukasi, Hindari Pasal Karet
3. Menunjukkan adanya masalah medis
Perut keroncongan tak hanya mengindikasikan bahwa sedang lapar, namun juga dikaitkan dengan masalah medis, terutama jika disertai gejala lain, seperti sakit perut, sembelit, dan diare.
Masalah medis yang menyebabkan perut keroncongan yaitu, adanya alergi terhadap makanan, infeksi gastrointestinal (saluran pencernaan), penyumbatan usus, dan sindrom iritasi usus besar (IBS).