GALAMEDIA - Setelah mewisuda 558 mahasiswa program Sarjana, Magister, dan Doktor secara virtual pada November 2020 lalu, Universitas Pasundan (Unpas) akan kembali menggelar wisuda daring akhir Mei mendatang.
Pendaftaran Wisuda Daring Gelombang II Tahun Akademik 2020/2021 sudah dibuka sejak 1 Maret dan ditutup pada 1 Mei 2021. Calon wisudawan dan wisudawati yang akan mengikuti wisuda gelombang kedua, diimbau untuk segera mendaftarkan diri melalui laman akd.unpas.ac.id.
Wakil Rektor I sekaligus Ketua Panitia Wisuda Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si. mengatakan, wisuda masih diselenggarakan daring karena belum memungkinkan untuk menggelarnya secara langsung.
Terlebih, mobilitas masyarakat juga dibatasi oleh pemerintah karena masih dalam situasi pandemi. Unpas juga menjaga agar tidak menimbulkan kerumunan dan menjadi klaster baru Covid-19.
“Pandangan wisuda daring itu berbeda-beda, tapi pada umumnya memang tidak seantusias ketika onsite (langsung) karena seperti ada ruh yang hilang. Namun, saya kira wisuda onsite agak sulit dilakukan di tengah pandemi karena calon wisudawan datang dari berbagai daerah, sedangkan mobilitas masyarakat dibatasi,” ujar Jaja seperti dikutip Galamedia dari laman unpas.ac.id, Minggu 16 Mei 2021.
Baca Juga: Bungkam Media, Israel Luluh Lantakkan Kantor Berita AP dan Al Jazeera di Gaza
Mekanisme pelaksanaan wisuda daring gelombang kedua masih sama seperti sebelumnya. Calon wisudawan diwajibkan melakukan pendaftaran, mengisi identitas akademik dan personal, serta melakukan pembayaran. Setelah pembayaran diterima, panitia akan mengirimkan perlengkapan wisuda berupa toga, kalung, buku wisudawan, dan sebagainya.
Calon wisudawan juga diwajibkan mengirim video penyematan toga oleh orang tua atau wali paling lambat 15 Mei 2021. Jika tidak mengirim video sesuai waktu yang ditentukan, maka panitia hanya akan menampilkan foto dan data wisudawan saat pelaksanaan wisuda.
Menurut Warek I, peminat wisuda daring sangat signifikan jika dibandingkan dengan wisuda onsite, bahkan tidak mencapai setengah dari peserta biasanya. Pada wisuda onsite, jumlah wisudawan bisa mencapai 1.300 orang.
“Sampai saat ini, jumlah pendaftar belum melebihi gelombang satu. Kalau biasanya wisudawan berkisar di angka 1.300 – 1.400 orang, melihat kemarin hanya 500-an, berarti masih ada sepertiga mahasiswa yang belum ikut wisuda. Setelah saya survei, ternyata masih banyak yang menunggu wisuda onsite,” jelasnya.
Kendala yang dialami pada pelaksanaan wisuda daring umumnya saat pengiriman logistik, terutama bagi calon wisudawan yang tinggal di daerah dengan transportasi terbatas. Selain itu, koneksi jaringan yang tidak stabil juga membuat wisudawan sulit mengakses aplikasi Zoom.
Agar wisuda daring berjalan lancar, Unpas bekerja sama dengan pihak ketiga. Hal ini dilakukan guna menghindari masalah teknis karena harus didukung teknologi yang mumpuni. Nantinya, wisudawan terbaik dari setiap fakultas akan diundang ke tempat pelaksanaan dan selebihnya melalui aplikasi.
“Meskipun atmosfer wisuda daring berbeda dengan wisuda onsite, tapi bagaimanapun ini merupakan momentum yang harus dikenang. Mungkin dengan wisuda daring, wisudawan dapat berkumpul dengan keluarga besarnya, lalu yang memindahkan tali toga juga orang tua. Kita semua berdoa, mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu sehingga diperbolehkan melaksanakan wisuda secara langsung,” tutupnya. ***