Selain gangguan penghantaran suara, SARS-CoV-2 juga diperkirakan dapat menyerang telinga dalam maupun pusat pendengaran di batang otak dan otak besar secara langsung. Teori lain menyatakan adanya kerusakan saraf pendengaran yang disebabkan oleh radang akibat SARS-CoV-2 di sepanjang jalur saraf.
Teori iskemia menyatakan pembekuan darah akibat SARS-CoV-2 juga dapat menghambat transfer oksigen menuju organ pendengaran. Teori-teori tersebut menjelaskan potensi menetapnya penurunan pendengaran menjadi permanen pada kasus Covid-19.