Tak hanya itu, ia juga menciptakan pesawat terbang sendiri berjenis CN-235 dan N-250, serta membantu dalam produksi pesawat Eropa berjenis A-300.
Baca Juga: Fedi Nuril Curhat Pernah Ditahan Tentara Israel Saat Masuk Masjidil Aqsa Palestina
4. Dr. Joe Hin Tjio
Dr. Joe Hin Tjio adalah seorang ahli genetika kelahiran Pekalongan yang menemukan fakta bahwa jumlah kromosom manusia sebanyak 46 buah, bukan 48 buah.
Penemuannya ini mematahkan asumsi yang sudah ada di dunia selama lebih dari 50 tahun yang percaya bahwa manusia normal memiliki 46 buah.
Penelitian dilakukan di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund dan dipublikasikan di Hereditas, jurnal ilmiah Denmark, Norwegia, dan Swedia, jurnal genetika yang terkemuka saat itu.
Ini menjadi penemuan yang sangat penting karena merupakan perhitungan yang pertama dan definitif, terkandung gen yang menentukan garis keturunan seseorang.
5. Prof. Dr. Khoirul Anwar
Siapa yang mengira jika teknologi 4G yang kita nikmati saat ini ditemukan oleh ilmuwan asal Indonesia? Prof. Dr. Khoirul Anwar merupakan kelahiran Kediri, Jawa Timur.
Ia adalah ilmuwan yang aktif di Jepang setelah lulus dari Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung. Ia melanjutkan pendidikannya di Institute of Science Technology di Jepang.
Tahun 2010 Dr. Eng Khoirul Anwar menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) yang kemudian menjadi standar International Telecommunication Union (ITU).
Temuannya ini berhasil meningkatkan kecepatan transmisi data. ITU adalah salah satu pembentuk komponen teknologi LTE. Hingga saat ini Dr. Eng Khoirul Anwar telah memiliki tiga paten dalam dunia telekomunikasi.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Banjir, Macet Panjang dan Warga Terpaksa Beraktvitas Dengan Perahu
6. Muhammad Nurhuda
Pria yang merupakan dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang ini sukses menciptakan kompor ramah lingkungan. Setelah dites, "limbah" buangan kompor ini berada di bawah batas minimum yang ditetapkan WHO. Ciptaannya ini menarik perhatian negara-negara se Asia Pasifik dan Amerika.
7. Dr. Johny Setiawan
Dr. Johny Setiawan adalah seorang astronom lulusan doktor termuda di Albert Ludwigs University of Freiburg, Jerman. Sejak 2003, ia adalah satu-satunya ilmuwan non Jerman yang menjadi Ketua Tim Proyek Max Planck Institute for Astronomy, di Heidelberg, Baden-Wurttemberg, Jerman.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, 25 Mei 2021 di Pegadaian: 1 Gram Antam Rp 992.000
8. Prof. Mezak Arnold Ratag
Banyak sekali karya dan prestasi yang telah diraih oleh Prof. Mezak Arnold Ratag dan sangat dihargai di tingkat dunia.
Salah satu kebanggaannya adalah sebagai penemu lebih dari 100 buah planetary nebulae (PN) baru. Namanya bahkan diabadikan di 120 Planetary Nebula Cluster, termasuk Ratag-Ziljstra-Pottasch-Menzies dan Ratag-Pottasch cluster.