Jet Tempur AS Tembak Jatuh Pesawat Iran Air 655 di Teluk Persia, Sebanyak 290 Orang Tewas pada 3 Juli 1988

- 3 Juli 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi pesawat ditembak jatuh.
Ilustrasi pesawat ditembak jatuh. /jubi.go.id/

1946
Peristiwa 3 Juli 1946: Usaha kudeta Persatuan Perjuangan yang merupakan kudeta pertama pasca kemerdekaan Indonesia berakhir.

Pihak oposisi atau yang dikenal dengan kelompok persatuan perjuangan melakukan percobaan perebutan kekuasaan atau kudeta terhadap pemerintahan Kabinet Sjahrir II. Pada saat itu, Indonesia belum genap setahun menyatakan kemerdekaannya.

Pemicu kudeta ini disebut-sebut karena ketidakpuasan pihak oposisi terhadap politik diplomasi Indonesia terhadap Belanda.‎

Pihak oposisi sendiri menginginkan kedaulatan penuh atas Indonesia. Sementara kabinet yang berkuasa, hanya menuntut kedaulatan atas Jawa dan Madura.

Baca Juga: Jerinx SID Kembali Terancam Masuk Bui Usai Ancam dan Fitnah Orang Lain Terkait Akun Instagram yang Hilang

Adapun, tokoh-tokoh oposisi di antaranya yakni, Tan Malaka, Achmad Soebarjo, dan Sukarni. Mereka ditangkap oleh pemerintah atas tuduhan perencanaan penculikan terhadap anggota Kabinet.

Meskipun, tuduhan itu menjadi kenyataan. Dimana, Perdana Menteri Sutan Sjahrir diculik oleh orang-orang yang diduga pihak oposisi.

Presiden Soekarno mengambil alih perannya dan menyatakan bahwa Indonesia dalam keadaan bahaya. Soekarno melakukan upaya-upaya himbauan terhadap pihak oposisi. Upaya tersebut berhasil dan seluruh korban penculikan dibebaskan kembali.‎

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Juli 2021: Elsa Kembali Berencana Tutupi Kedoknya, Al Dapat Bukti Baru

1988
Kapal tempur Angkatan Laut Vincennes milik Amerika Serikat menembak jatuh pesawat penerbangan 655 Iran Air pada 3 Juli 1988.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x