Cara Tepat Memakai Oximeter Selama Isoman, Kuku Harus Bersih dan Tidak Boleh Panjang

- 5 Juli 2021, 18:53 WIB
Ilustrasi cara yang tepat menggunakan oximeter selama isolasi mandiri.
Ilustrasi cara yang tepat menggunakan oximeter selama isolasi mandiri. /Fernando Z/

Kondisi ini biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit yang menjadi biru atau merah ceri, pasien mengalami kebingungan, batuk, detak jantung cepat, napas cepat, bekeringat dingin, sesak napas dan mengi.

Baca Juga: Negara Rugi Berkali Lipat Akibat Perkebunan Sawit Ilegal, Dedi Mulyadi Minta Pemerintah Tegas

Tetapi, tak semua pasien Covid-19 merasakan gejala atau keluhan ini, padahal kadar oksigen dalam darahnya sangat rendah.

Ada kasus saat pasien merasa baik-baik saja padahal angka saturasi oksigennya di bawah rentang normal yakni 95-100 persen atau disebut happy hypoxia.

Di sisi lain, ada kondisi yang bisa mempengaruhi angka saturasi oksigen, salah satunya gambaran pneumonia di paru-paru.

Kondisi ini biasanya akan menurunkan angka saturasi oksigen. Oleh karena itu, sebelum pasien melakukan isolasi mandiri, sebaiknya lakukan dulu rontgen dada (foto x-ray).

"Kalau normal tidak ada tanda pneumonia viral barulah isolasi mandiri. Lebih baik lagi kalau dokter yang memutuskan boleh isolasi mandiri," terang Vito dikutip dari Antara.

Selain pneumonia, penggumpalan darah juga bisa mempengaruhi angka saturasi oksigen pasien.

Baca Juga: Warga Kabupaten Bandung yang Jalani Isoman Diberi Bantuan Pangan

Kondisi ini terkadang bisa menyumbat di paru-paru dan lepas dengan sendirinya sehingga angka saturasi oksigen bisa naik turun.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah