Sayangnya pisau komando tersebut hanya memberikan luka ringan di dada kanannya.
”Saat itu saya tanpa senjata di tangan dan harus merebut bayonet dari Siauw Ah San. Sedangkan pistol masih terselip di belakang bawah punggung,” kenangnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 Juli 2021: Nino Makin Yakin Reyna Anaknya, Andin Tetap Bungkam
Untuk meraih pistol, abituren Akmil 1967 ini khawatir keduluan oleh tikaman bayonet Siauw Ah San. Perlahan, Hendropriyono mundur beberapa langkah lalu melompat tinggi dan menendang dada musuhnya.
Meski jatuh, Siauw Ah San masih sempat menghujamkan bayonet ke paha kirinya.
“Ngilu rasanya baja dingin itu menembus daging dan menusuk tulang paha saya. Daging saya tersembul keluar dan darah mengalir dari paha kiri kaki,” tuturnya.
Siauw Ah San kemudian berdiri dan mencoba menusuk dada kiri Hendropriyono.
Mendapat serangan itu, Hendropriyono langsung melindungi dengan tangan kiri hingga daging lengan kiri dan hasta kirinya sobek.
Namun tangan kanannya dengan sigap membantu merebut bayonet. Akibatnya, daging kelima jarinya tersembul keluar. Bahkan, ruas jari kelingking kanan Hendropriyono nyaris putus.
Sementara pistol M46 yang semula terselip di pinggang belakang di bawah punggung merosot ke dalam celana. Dengan menahan sakit karena darah yang terus mengucur dan jari yang nyaris putus Hendropriyono berhasil mencabut pistol dan menembakannya ke tubuh Siauw Ah San.