Bangun Karakter Anak dan Ketahanan Budaya Melalui Permainan Tradisional

- 8 Agustus 2021, 20:54 WIB
DEWAN Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) melalui Komite Pengetahuan, Teknologi, Permainan dan Olahraga Tradisional (PTPOT) DKKC gelar pertunjukan permainan tradisional Sunda secara daring di kanal youtube Dewan Kebudayaan Kota Cimahi.
DEWAN Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) melalui Komite Pengetahuan, Teknologi, Permainan dan Olahraga Tradisional (PTPOT) DKKC gelar pertunjukan permainan tradisional Sunda secara daring di kanal youtube Dewan Kebudayaan Kota Cimahi. /

Dikatakannya, efek negatif dari teknologi digitalisasi mulai membetuk karakter manusia Indonesia banyak yang soliter. Diantara mereka sudah jarang bermasyarakat secara langsung apalagi pada masa pandemi covid-19 ini.

"Dengan adanya kebijakan PPKM mereka sangat asik dengan dunia Gadget (Handphone dan lain sejenisnya). Mereka lebih asik bermain game di handphone, berdiam diri di rumah tanpa banyak gerak, tidak merasakan sengatan matahari dan melupakan permainan tali, galah asin, petak umpet dan sebagainya," terangnya.

Baca Juga: Tragedi Mengerikan Terjadi di MotoGP Styria 2021, Dua Motor Terbakar

Menurutnya, setiap orang tidak bisa menghindari kemajuan teknologi dan harus menjadi bagian penting dari peradaban itu, namun dalam mengkanter efek negatif dari teknologi digital, sangat penting permainan tradisional Sunda khususnya di Kota Cimahi dan Jawa Barat diperkenalkan kembali pada anak-anak masa kini dan harus menjadi bagian kehidupan mereka sehari-hari.

"Sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pemainan tradisional tetap terjaga dan meresap ke dalam memorinya, menguatkan karakter dirinya, karakter bangsa, sekaligus memperkokok ketahanan budaya nasional," tambahnya.

“DKKC berharap, Dinas Penddikan Kota Cimahi dan seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Barat, di Indonesia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdibudristek) RI menetapkan permainan tradisional untuk anak-anak di daerah menjadi pelajaran ekstrakulikuler wajib mendampingi pramuka di Sekolah Dasar. Setidaknya seminggu satu kali anak-anak diajak bergembira melalu kigiatan permainan tradisional,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x