May Day, Sejarah Hari Buruh Internasional dan Sejumlah Hal yang Melatarbelakanginya

- 1 Mei 2022, 07:02 WIB
RIBUAN buruh, mahasiswa dan pelajar menggelar unjukrasa menolak Undang-undang cipta kerja omnibus law di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10/2020).
RIBUAN buruh, mahasiswa dan pelajar menggelar unjukrasa menolak Undang-undang cipta kerja omnibus law di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10/2020). /Darma Legi/galamedia/

Rupanya, selain Amerika Serikat terdapat negara-negara lainnya yang juga terjadi pemogokan kerja yang menuntut perlakuan adil bagi para buruh.

Dan pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang digelar di Paris menetapkan peristiwa di Amerika Serikat pada tanggal 1 Mei sebagai hari buruh sedunia. Kemudian sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei diperingati oleh para buruh di dunia.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siagakan 1.500 Petugas Antisipasi Peningkatan Sampah Saat Libur Lebaran

Sedangkan di Indonesia, Hari Buruh diperingati sejak tahun 1920. Namun pada masa pemerintahan Orde Baru, Hari Buruh berhenti diperingati di Indonesia.

Maka, 1 Mei tak lagi sebagai hari libur dalam memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi.

Hal itu dikarenakan gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sudah ada sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Setelah masa Soeharto berakhir, meskipun tanggal 1 Mei bukan hari libur, namun tanggal tersebut kembali marak dirayakan oleh kaum buruh di Indonesia dengan berbagai aksi di berbagai kota.

Seiring berjalannya waktu, peringatan May Day kembali mencuat mulai tahun 1999-2006, namun ternyata tidak ada tindakan para buruh yang masuk ke dalam kategori yang membahayakan ketertiban umum.

Baca Juga: RESMI! Real Madrid Juara Liga Spanyol

Hal ini dikarenakan, kebanyakan orang masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap jika May Day dilatarbelakangi komunis.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah