Waktu Mustajab di Hari Jumat, Ada 40 Pendapat Ulama, Hanya Inilah yang Paling Utama

- 1 Desember 2022, 21:27 WIB
Ilustrasi waktu mustajab di Hari Jumat.
Ilustrasi waktu mustajab di Hari Jumat. /Screenshot

Sebagaimana tidak disyari’atkan pengkhususan malam Jumat dengan qiyamullail, sedangkan malam lainnya tidak, berdasarkan sabda Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-:

لَا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ (رواه مسلم، رقم (1144

“Janganlah mengkhususkan malam Jumat dengan qiyamullail di antara malam-malam yang lain, dan janganlah mengkhususkan hari Jumat dengan puasa di antara hari yang lain, kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh salah seorang dari kalian”. (HR. Muslim: 1144)

Hal ini menunjukkan bahwa mencari waktu mustajab dan berjaga-jaga untuk mendapatkannya tidak dengan cara demikian.

Namun jika seorang muslim berijtihad lalu duduk di masjid setelah shalat subuh sampai waktu tertentu sesuai dengan kehendak Allah, kemudian dia pergi lebih awal menuju shalat Jumat, sampai shalat Jumat selesai bersama imam, lalu dia tetap berada di masjid sampai shalat ashar dan sampai terbenamnya matahari pada hari Jumat; maka dia telah mendapati waktu mustajab yang diharapkan insya Allah, dan diharapkan baginya Allah tidak menghalanginya dari keberkahannya.

Wallahu a’lam.***

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x