Network
GALAMEDIANEWS - Seperti dikutip dari laman YouTube capCapung pada hari Sabtu, 4 Februari 2023. Ibu Gustia seorang ketua kelompok wanita tani (KWT), kampung Plambungan, Sumbermulya, Bambang lipurna, Bantul.
Menceritakan kisah sukses nya dalam merubah kampung biasa, menjadi kampung yang memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kampung tersebut.
Bermula dari ketertarikan ibu ini terhadap buah anggur, yang sebagian warga di kampung nya masih menggap mewah buah tersebut.
Kemudian dibantu oleh ahli yang mengerti dibidang tanaman anggur, ibu gustia melakukan sosialisasi kepada ibu - ibu PKK dan di kembangkan lagi ke warga kampung lain tentang bagaimana budidaya anggur tersebut, sehingga menjadikan tanaman ini wajib ditanam di setiap rumah warga.
Baca Juga: Tips Sukses Menanam Buah Anggur di Indonesia
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari ini, 4 Febuari 2023: Kesehatan, Cinta, dan Karir
Setelah merasa cukup pengarahan tentang budidaya anggur ini, ibu Gustia dan warga yang lain mulai mempraktekan ilmu yang di dapat nya dengan mulai menanam tumbuhan tersebut, hingga pada akhir tahun 2018 sampai sekarang kampung itu dikenal dengan kampung Anggur.
Untuk jenis anggur yang ditanam di kampung Plumbungan ini, adalah Anggur jenis Ninel dari Ukraina, karena dirasa baru anggur jenis ini yang cocok di tanam di kampung tersebut, Meskipun sebenarnya beberapa jenis anggur pernah coba ditanam, namun belum bisa tumbuh dengan baik.
Perawatan budidaya Anggur
Untuk perawatan, ibu Gusnia menjelaskan, tanaman anggur yang masih kecil cukup disiram air selama kurang lebih 15 hari, baru setelah itu kasih sedikit pupuk sekitar satu sendok teh, kemudian campur dengan air untuk disiram pada tanaman, proses tersebut dilakukan terus sampai tanaman tumbuh besar dan merambat hingga keluar bunga (pembuahan).
Baca Juga: Manfaat Buah Alpukat dalam Mengatasi Masalah Kolesterol Jahat dalam Tubuh, Begini Cara kerjanya
Jika pertumbuhan dan perawatan nya bagus dalam jangka waktu 8 sampai 1 tahun pohon tersebut akan mulai menghasilkan buah, "yang terpenting penyiraman,perawatan, dan pemberian pupuk rutin itu sudah bisa berbuah", ujar Ketua kelompok wanita tani tersebut.
Sedangkan untuk penjualan Anggur di kampung tersebut menggunakan konsep petik sendiri, wisatawan boleh memilih dan mencicipi, anggur mana yang di suka, kemudian di timbang lalu bayar di rumah yang anggur nya dipetik oleh si pengunjung.
Selain buah nya para wisatawan juga bisa membeli bibit yang tersedia di rumah - rumah tersebut, dan tentunya bisa konsultasi langsung apabila pengunjung ingin memulai belajar budidaya anggur.
Komoditi seperti ini tentunya sangat menguntungkan selain menambah penghasilan warga, dan membuka lapangan kerja, juga tentunya kreasi seperti ini menjadi bisa ide pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat luas.***
