Ia seorang pedagang dengan modal sendiri yang rajin beribadah dan Wara'.
Suatu ketika ia keluar dan bertemu dengan perampok bertopeng yang membawa senjata. Perampok itu berkata kepadanya "Letakkan apa yang ada padamu karena aku akan membunuhmu".
Abu Mualliq berkata: Engkau tidak menginginkan darahku, ambillah hartaku.
Kemudian rampok itu menjawab: Aku tidak menginginkan hartamu, yang aku inginkan adalah darahmu.
Abu Mualliq pun menjawab dengan lemah lembut: Jika engkau menginginkan darahku, sebelumnya biarkanlah aku melaksanakan shalat 4 rakaat.
Baca Juga: 33 Tempat Wisata di Bandung dan Sekitarnya yang Murah dan Hits
Dengan angkuhnya perampok itu berkata: Laksanakanlah shalat sesukamu, laksanakanlah salat semaumu.
Abu Malik pun berwudhu dan melaksanakan shalat empat rakaat dan diakhir sujud di dalam shalatnya ia berdoa.
Tiba-tiba datanglah seorang penunggang kuda yang di tangannya terdapat tombak yang diletakannya di antara kedua telinga kudanya.