Apa Itu Hari Tasyrik? Berikut Definisi, Amalan serta Keutamaannya

- 30 Juni 2023, 10:10 WIB
Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha./ Pixabay @derudyarra
Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha./ Pixabay @derudyarra /

GALAMEDIANEWS- Setelah merayakan hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, maka ada beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa setelah merayakan hari raya itu. Hari tersebut adalah hari Tasyrik dimana hari tersebut biasanya 3 hari setelah perayaan hari raya Idul Adha yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 pada bulan Dzulhijjah.

 

Lantas apa hari Tasyrik itu? Banyak diantara umat muslim yang hanya berdzikir, bertakbir dan bertahmid (takbiran) hanya sampai pada hari raya Idul Adha saja. Namun seharusnya takbiran tersebut dilakukan sampai tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik).

Menurut para ahli bahasa dan ahli fiqih, hari Tasyrik merupakan tiga hari dimana setelah hari raya Idul Adha (yaumun nahr) yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Disebut hari Tasyrik karena pada hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng atau dipanaskan dibawah terik matahari.

Kebanyakan para ulama menyatakan disunnahkan takbiran setelah melakukan shalat fardhu pada hari-hari Tasyrik.

Pada hari Tasyrik, para jamaah haji yang sedang melaksanakan ibadah haji berada di Mina untuk melempar jumrah. Sementara itu, bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji hari Tasyrik merupakan waktu yang dilarang untuk berpuasa.

Baca Juga: Hari Tasyrik: Mengenal Pengertian, Keutamaan, dan Amalannya

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah