Tahun Baru Islam: Begini Tradisi 1 Muharram atau Malam 1 Suro di Masyarakat Jawa dan Sunda

- 15 Juli 2023, 10:42 WIB
Kirab Kebo Bule di Solo merupakan salah satu tradisi warga Solo memperingati malam 1 Suro./ Tangkapan layar Youtube Iwan Jaya Solo
Kirab Kebo Bule di Solo merupakan salah satu tradisi warga Solo memperingati malam 1 Suro./ Tangkapan layar Youtube Iwan Jaya Solo /

Tradisi malam 1 Suro pada masyarakat daerah Jawa selalu menggelar berbagai tradisi dalam perayaan malam tersebut. Seperti di Solo, perayaan 1 Suro dirayakan dengan kirab atau karnaval dengan menggiring 1 hewan yang dianggap keramat.

Hewan keramat tersebut adalah kebo atau kerbau bule. Kemudian kebo bule dianggap keramat karena merupakan hewan pusaka milik keraton.

Kebo bule ini disebut dengan Kiai Slamet, dalam Babad Solo karya Raden Mas Said bahwa kebo bule merupakan hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II semenjak istananya masih berada di Kartasura.

Tradisi Suro di Sunda

 

Berbeda dengan masyarakat Jawa, masyarakat Sunda tidak mengenal dengan istilah malam 1 Suro. Tetapi masyarakat Sunda lebih populer dengan 10 Muharram.

Perayaan 1 Muharram lebih kental dengan dengan tradisi tanggal 10 Muharram. Dimana pada tanggal tersebut mengacu pada sejarah dan kisah Hasan Husen putra dari Ali Bin Abi Thalib.

Amalan masyarakat Sunda untuk memperingati 10 Muharram tersebut biasanya identik dengan tirakat. Kemudian kebiasaan masyarakat Sunda biasanya membuat bubur beureum (merah) dan bubur bodas (putih) dengan filosofi bahwa merah adalah darah dan putih melambangkan kesucian.

Baca Juga: Tahun Baru Islam: Inilah Amalan 1 Muharram yang Dianjurkan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: YouTube Iwan Jaya Solo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah