Network
Baca Juga: Logo Hari Jadi Kota Bandung ke 213 Dilengkapi Makna dan Filosofi
Sentuhan pertama adalah sentuhan pantas yang muaranya pada kasih sayang. Hal ini dilakukan oleh orang lain pada anak perempuan di bagian sekitar kepala dan pundak.
Sentuhan kedua adalah sentuhan yang meragukan, yaitu antara kasih sayang dan nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu, dari bahu turun ke pinggang. Jika sudah melewati batas bahu, ajarkan anak untuk menolak dengan kata “aku tidak suka”.
Sentuhan yang ketiga adalah sentuhan yang haram. Dimana ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh orang lain sentuh. Ajarkan anak perempuan kita untuk dapat menolak dan menghindar.
Dengan mengajari tentang sentuhan tersebut, berarti kita telah mengajarkan tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarang orang dapat menyentuh mereka.
Ketiga, berikan mereka pemahaman untuk tidak mudah percaya pada laki-laki lain. buat anak perempuan tidak membutuhkan lelaki lain yang menjadi seorang yang dipercayainya kecuali ayah, kakek serta kakaknya.
Ikatan Batin
Oleh karena itu, keberadaan ayah harus menjadi sosok idola untuk anak perempuannya. Ayah perlu hadir dalam jiwa anak perempuan sedini mungkin. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak perempuan tidak mencari idola lain.
Baca Juga: Bersatu dalam Kolaborasi Wujudkan Bandung Unggul di Usia ke 213 Tahun
Keempat, peran ayah sangat diperlukan sebagai support system. Seorang ayah harus sering berkomunikasi dengan anak perempuannya saat sejak masih dalam kandungan.
