9 September: Bom Mobil Tewaskan 9 Orang di Depan Kedubes Australia, SBY Lahir di Pacitan

- 9 September 2020, 07:28 WIB
Ilustrasi Teror Bom di Kedubes Australia di Kuningan, Jakarta, 2004 lampau. (Foto: merdeka)
Ilustrasi Teror Bom di Kedubes Australia di Kuningan, Jakarta, 2004 lampau. (Foto: merdeka) /

Suami dari Kristiani Herrawati tersebut memiliki sejumlah prestasi di bidang kemiliteran sebelum menjabat kepala negara.

Baca Juga: Hadi Pranoto Narsum Anji 'Penemu Obat Covid-19' Diperiksa Polda, Ini yang Dia Beberkan ke Penyidik

1976
Pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok sekaligus seorang filsuf, Mao Zedong mengembuskan napas terakhirnya pada 9 September 1976. Ia meninggal di usia 82 tahun.

Ketua Partai Komunis China itu banyak melahirkan pemikiran baru yang diadopsi dari teori Marxis-Leninisme. Mao Zedong merupakan tokoh penting dalam sejarah modern Tiongkok.

Paham-paham Mao banyak diadopsi oleh masyarakat Tiongkok hingga saat ini.

2001
Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yuhoyono (SBY)‎ resmi berdiri pada 9 September 2001 yang kemudian disahkan pada 27 Agustus 2003. Partai Demokrat berhasil membawa SBY sebagai Presiden Republik Indonesia keenam.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Rabu 9 September 2020: Masih Terus Merosot

2004
Sebuah mobil yang berisikan bom meledak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di depan kantor Kedubes Australia pada 9 September 2004. Bom yang terjadi di depan Kedubes Australia ini disebut juga Bom Kuningan.

Aksi terorisme ini merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah ‎Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003. Berdasarkan data, Bom Kuningan tersebut menewaskan sedikitnya 9 orang.

Korban tewas akibat bom tersebut di antaranya Satpam Kedubes, pemohon visa, serta Staf Kedubes. Aksi bom bunuh diri diduga kuat dilakukan oleh Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x