Mata Sering Berkedut Sendiri, Secara Medis Bisa Jadi Ini Penyebabnya

- 9 September 2020, 08:10 WIB
ILUSTRASI mata.*
ILUSTRASI mata.* /Pixabay



GALAMEDIA - Pernahkan mata kita berkedut secara tiba-tiba? biasanya hal ini dapat berlangsung dalam waktu singkat dan hilang dengan sendirinya, walaupun kadang lama.

Kelopak mata tersusun dari begitu banyak komponen jaringan seperti kulit, otot, saraf dan pembuluh darah.

Karenanya jika terdapat gangguan pada komponen tersebut, bisa saja menyebabkan keluhan pada kelopak mata, termasuk dalam bentuk mata kedutan.

Baca Juga: Dua Orang Tewas dalam Tabrakan Beruntun di Tol Solo-Semarang

Berikut beberapa penyebab mata kedutan Ssecara medis seperti dilansirkan klikdokter.com:

- Stres

Sebagian besar hal ini dapat hilang dengan sendirinya. Mata kedutan jarang menandakan sesuatu yang berbahaya. Salah satu penyebab mata kedutan adalah stres.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan relaksasi sejenak guna meredakan stres. Misalnya dengan berolahraga, melakukan hobi, dan beraktivitas bersama teman atau keluarga.

Baca Juga: 9 September: Bom Mobil Tewaskan 9 Orang di Depan Kedubes Australia, SBY Lahir di Pacitan

- Kelelahan

Kelelahan bisa terjadi saat kita kurang tidur atau terlalu sibuk. Sangat penting untuk mengatur waktu dengan baik, sehingga kebutuhan istirahat dapat tetap dipenuhi di tengah jadwal yang begitu padat.

Selain kelelahan fisik, kondisi mata lelah juga dapat memicu kedutan dan hindari menggunakan gawai terlalu lama.

Sebaiknya beristirahat dengan cara melihat jauh selama 15 menit, jika sudah bekerja di depan komputer atau perangkat elektronik lainnya selama 2 jam.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Dokter Paru Mengaku Kelelahan

Selain itu, lakukan pemeriksaan mata secara rutin setiap tahunnya, terlebih bagi Anda pengguna kacamata. Ukuran kacamata yang kurang tepat juga dapat memicu mata lelah.

- Penggunaan Alat-Alat Elektronik

Penggunaan perangkat elektronik atau gawai perlu diperhatihan durasi waktunya. Tidak itu saja kita perlu memperhatikan direction atau arah penggunaan gawai. Usahakan agar posisi layar sejajar dengan pandangan mata Anda.

Jarak mata dengan perangkat elektronik juga harus diperhatikan. Pastikan tidak terlalu dekat atau malah terlalu jauh, karena ini bisa memicu mata lelah yang kemudian berujung pada kedutan.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Rabu 9 September 2020: Masih Terus Merosot

- Kafein

Mengonsumsi asupan kafesin yang tinggi dapat meningkatkan risiko mata kedutan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi kopi, teh, cokelat dan minuman bersoda yang mengandung kafein cukup tinggi.

- Alkohol

Berdasarkan penelitian, konsumsi minuman beralkohol juga dapat memicu gangguan pergerakan kelopak mata. Akibatnya, Anda bisa mengalami mata kedutan.

- Mata Kering

Keluhan mata kering biasanya  terjadi di usia 50 tahun ke atas. Pengguna lensa kontak juga dapat berisiko terkena mata kering.

Baca Juga: Denmark vs Inggris: Empat Pemain Debutan Hanya Sanggup Bawa Three Lions Bermain Imbang

Disarankan untuk lebih rutin berkedip, dan bila perlu, dapat menggunakan artificial tears dalam bentuk tetes mata. Sebaiknya hindari juga paparan AC secara langsung, karena dapat memicu mata kering.

- Asupan Nutrisi yang Tidak Seimbang

Konsumsi makanan dan minuman yang tidak memiliki gizi seimbang, terutama jika kurang magnesium, dapat memicu mata kedutan. Jadi pastikan kebutuhan nutrisi Anda terpenuhi secara memadai.

- Riwayat Alergi

Pada orang dengan riwayat alergi, tidak jarang mengalami mata yang terasa gatal, berair, dan membengkak. Jika sudah begitu, sering kali muncul refleks untuk menggosok atau mengucek mata. Kebiasaan menggosok mata ini dapat memicu keluarnya histamin pada daerah mata. Histamin juga dianggap sebagai penyebab mata kedutan.

Baca Juga: Terungkap, Banyak Pejabat Miliki Villa Mewah Tak Berizin di Kawasan Puncak Bogor

- Benign Essential Blepharospasm (BEB)

Jika mengalami mata kedutan yang cukup lama, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara langsung. Pasalnya, Anda bisa saja memiliki kondisi benign essential blepharospasm (BEB). Ini terjadi karena adanya gangguan pada saraf, sehingga menyebabkan kontraksi otot di sekitar mata.

Biasanya BEB terjadi pada usia di atas 30 tahun, dan lebih sering dialami pria dibandingkan dengan wanita.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x