Kisah Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Menyembuhkan Sakit Delusi Sang Pangeran

- 11 September 2020, 15:56 WIB
Ibu Sina. Foto Ilustrasi
Ibu Sina. Foto Ilustrasi /Net

Sang Pangeran Minta Disembelih
Ia adalah pangeran Buyhid. Ia mengalami gangguan kejiwaan yang disebut delusi. Ia merasa dan berpikir bahwa dirinya adalah seekor sapi sehingga sering berperilaku seperti binatang ternak berkaki empat tersebut.

Ia sudah tak mau makan dan minum sebagaimana biasanya karena semua hidangan itu dia pikir tidak cocok untuk dirinya. Akibatnya badannya kurus kering dan sangat lemah. Beberapa dokter telah didatangkan untuk mendiagnosis penyakit sang pangeran, tetapi tak seorang pun dari mereka memahami penyakitnya.

Baca Juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Sakit Kepala, Ini Alasannya

Mereka tak mampu mendiagnosis penyakit apa yang dialami sang pangeran, apalagi ketika ia minta disembelih layaknya binatang kurban dalam rangka merayakan Hari Idul Adha. Para dokter tersebut satu per satu mengundurkan diri.

Singkat cerita, Ibnu Sina menyanggupi permintaan untuk mengobati sang pangeran dengan catatan tidak boleh ada seorang pun campur tangan terhadap cara sang dokter sekaligus ulama hafidz Quran itu dalam memberikan psikoterapi terhadap sang pangeran.

Kesanggupan itu sangat penting sebab pada saat itu belum banyak orang paham bagaimana sebuah psikoterapi diterapkan. Metode ini sama sekali baru dan seringkali mengejutkan dan menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan tertentu bagi yang belum paham prinsip-prinsip dasar psikoterapi.

Secara teoritis, “Psikoterapi adalah sebuah bentuk interaksi antara klien (pasien) dan terapis yang bertujuan untuk membantu klien melalui masa-masa sulit dan mempelajari berbagai cara untuk menyelesaikan masalah dalam hidup.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Puding Roti Kukus yang Lembut dan Yummy

Terapi ini bersifat terbuka, yang berarti baik klien maupun terapis akan sama-sama mencari jalan keluar yang terbaik. Klien tidak akan mendapat paksaan, suruhan, atau tuntutan apa pun dari terapis yang dirasa tidak sesuai.

Biasanya terapis hanya akan mendampingi serta memberikan bimbingan dan anjuran bagi klien dalam menjalani hidup sehari-hari yang penuh tantangan”

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x