Ini Dia Hakikat Sabar

- 23 September 2020, 16:02 WIB
Cintailah Sesuatu dengan Wajar Karena Cinta adalah Hamba dan Sabar adalah Raja. Foto Ilustrasi/Net
Cintailah Sesuatu dengan Wajar Karena Cinta adalah Hamba dan Sabar adalah Raja. Foto Ilustrasi/Net /

1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah

Yaitu sabar di atas ketaatan dan penghambaan kepada-Nya. Kesabaran ini sering kali di iringi dengan keikhlasan di karenakan ia selalu konsisten di atas ketaatan. Tak peduli pujian atau hinaan, saat sendiri atau fisik segar bugar, ia selalu mampu bersabar untuk menyusuri tiap jalan kebaikan.

Rasa harap akan keridhoan Allah dan surga yang di janjikan bagi orang yang bertakwa menjadi pelecut semangatnya untuk senantiasa bersabar mengaplikasikan segala nilai-nilai islam dalam setiap sendi kehidupan.

2. Sabar dalam menjauhi larangan Allah dan sebagai hal yang di haramkan oleh syari’at

Kesabaran itu di hasilkan dari kuatnya keimanan seorang terhadap ma’rifatullah. Rasa takut akan siksa Allah yang teramat pedih berupa api neraka yang menyala-nyala menjadikannya khawatir untuk memaksiatkan sang pencipta. Hal itu di karenakan ia betul-betul memahami bahwa Allah senantiasa mengawasi dan ia betul-betul percaya tiada tempat yang tak mampu di lihat oleh-nya.

Baca Juga: [Update] Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai 257.388 Orang, Luhut Binsar Panjaitan Tak Berdaya

3. Sabar dalam menghadapi ketentuan takdir

Kesabaran ini tumbuh di karenakan keyakinan terhadap pahala yang Allah ta’ala janjikan bagi seorang hamba yang di timpa masalah dan musibah. Ia memandang kepada kenikmatan yang masih tersisa dan meremehkan kenikmatan yang masih tersisa dan meremehkan kenikmatan yang telah di cabut darinya. Ia memercayai bahwa musibah yang ia terima baik baginy, dan di balik itu semua terselip hikmah dan rencana yang indah, meskipun ia takt ahu apa bentuknya.

Cintanya kepada Allah membuatnya memandang musibah sebagai perwujudan cinta Allah terhadapnya. Ia lantas berprasangka baik, menganggap musibah sebagai penghapus dosa atas kesalahan di masa lampau, atau sebagai pengingat atas kelalaiannya selama ini. Cobaan yang ia terima tidak melahirkan kebencian di dalam hatinya. Justru cinta kepada Rabb-nya semakin berbunga-bunga.

Allah ta’ala menyebutkan kriteria pemilik kesabaran jenis ini bahwa mereka menyadari segala yang ada hanyalah titipan semata. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Yaitu orang-orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nyalah kami akan Kembali).” (QS. Al-Baqarah: 155-156)

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x