Network
GALAMEDIANEWS - Apakah pekerjaan yang kita jalani sangat membutuhkan kemampuan kreativitas? Misalnya, desainer grafis, penulis konten, penata musik, atau penulis cerita? Ataukah kita ingin memiliki kemampuan kreativitas yang baik?
Bila demikian, tentunya sangat penting untuk terus mengembangkan kemampuan berkreativitas. Kemampuan ini akan terus berkembang bila ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan yang mendukung.
Nah, kita dapat mencoba ide dan gagasan yang diutarakan oleh Twyla Tharp dalam bukunya berjudul The Creativity Habits. Twyla adalah seorang penari, koreografer, dan pebisnis.
Dalam bukunya tersebut, terdapat 3 gagasan penting yang dapat dipetik terkait kebiasaan yang mendukung kemampuan kreativitas. Nah, apa sajakah itu?
Baca Juga: Rekomendasi Buku – Self Development: How To Stop Worrying and Start Living by Dale Carnegie
- Berkreativitas Adalah Proses yang Alami.
Kita tentunya punya kebiasaan alami yang biasanya dijalani. Misalnya, bangun pagi hari pukul 6, makan 3 kali sehari, mengerjakan agenda yang sudah tercatat, dan sebagainya.
Nah, berkreativitas pun sesungguhnya proses yang alami. Bukan proses yang dipaksakan. Bila pekerjaan dikerjakan dalam kondisi dipaksakan atau terpaksa, tentunya hasilnya jauh dari memuaskan.
Bila dipaksakan, kita pun tentunya akan merasa sangat kurang nyaman mengerjakannya. Bisa saja akan berbuat curang yaitu menyalin hasil karya orang lain untuk menyelesaikannya. Dengan demikian, agar kemampuan kreativitas, kita harus menyukai pekerjaan terlebih dahulu.
- Memulai Proses.
Practice makes perfect. Pepatah bahasa inggris ini tentunya sudah akrab di telinga kita. Pepatah ini berlaku juga untuk mengembangkan kemampuan berkreasi. Ambil contoh, kita bekerja sebagai seorang desainer grafis. Tanpa latihan secara giat dan rajin, kemampuan mendesain tentunya akan akan berkembang.
