Gambaran Puisi Indonesia Tidak Terlepas dari Politiknya Sendiri, Mantra Jadi Bentuk Puisi Paling Tua

- 11 Februari 2024, 06:42 WIB
uisi Indonesia /Pixabay @Valerioerrani
uisi Indonesia /Pixabay @Valerioerrani /

GALAMEDIANESW -  Dalam setiap masa, sastra selalu berperan dalam segala bidang kehidupan manusia. Bahkan, sastra digadang-gadangi sebagai memesi atau tiruan dari kehidupan manusia itu sendiri.

“Puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua,” ungkap Herman J. Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi, 1991. Puisi merupakan salah satu Karya sastra yang memiliki tipografi dan model yang menunjukkan perkembangan puisi itu sendiri.

Seperti yang sudah dijelaskan, puisi pun berkembang mengikuti masanya. Di antaranya ada mantra, pantun dan syair, puisi jawa, puisi baru, puisi angkatan 45, dan puisi kontemporer.

Baca Juga: Isi Puisi Menlu Retno Marsudi yang Menggema di Acara Aksi Bela Palestina Monas Jakarta

Mantra

Mantra menjadi salah puisi yang paling tua dan menjadi kesusastraan yang terdapat di seluruh Indonesia. Mantra disusun dengan kata-kata atau diksi yang diyakini memiliki kekuatan gaib untuk mempermudah kontak dengan Tuhan. Mantra tidak hanya digunakan dalam kebaikan, tetapi sering digunakan juga dalam hal yang dipandang tidak baik.

Contoh Puisi: Mantra Menuai Padi dari Minangkabau

Hai si lansari – bagindo sari

si lansari – sari bagidun

engkau banamo – banyak namo

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Buku Teori dan Apresiasi Puisi – Herman J. Waluyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x