Baca Juga: Jangan Sepelekan Tempe! Ini Resep Tempe Penyet yang Bikin Makan Anda Lebih Maksimal dan Lahap
Tenda, ruang kelas, masjid, ataupun balai desa yang dijadikan tempat mengungsi korban banjir selalu penuh dan sulit untuk menjaga jarak.
“Tempat pengungsian pada masa pandemi tentu saja harus lebih dipersiapkan. Kalau nanti terjadi banjir dan para pengungsi ditaruh di penampungan seperti biasa, ya sudah tinggal menunggu disaster penyakit yang lebih besar,” kata Maharani.
Baca Juga: Renungan Pagi, Mau Terhidar dari Kesusahan? Ini 3 Upaya yang Bisa Diamalkan
Di tempat penampungan semacam ini, para pengungsi bukan hanya tidak bisa melakukan physical distancing, tapi sulit mencari air bersih dan makanan higienis.
2. Ancaman penyakit dan penurunan sistem imun
Penyakit langganan yang timbul di pengungsian saat bencana juga menjadi ancaman jika banjir datang saat masa pandemi Covid-19 tidak terkendali.
Penyakit menyebar dengan cepat dalam bencana banjir. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), banjir berpotensi meningkatkan penularan penyakit diantaranya:
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Sabtu 26 September 2020 di SCTV
Baca Juga: Rasakan Pedasnya, Ini Resep Sambal Matah dengan Kesegaran yang Hakiki Bikin Makan Lahap
a. Penyakit yang terbawa air seperti demam tifoid (tipes) dan leptospirosis yakni penyakit yang ditularkan oleh kencing tikus.
b. Penyakit yang ditularkan melalui hewan perantara (vektor) seperti demam berdarah dan malaria.
3. Risiko penyakit lainnya yang timbul saat banjir adalah infeksi saluran pernapasan, influenza, penyakit kulit, dan diare.
“Kalau mereka sakit di masa pandemi gini itu bisa dua kali disaster itu, penyakit dari Covid-19 dan dari banjirnya,” ujar dokter Maharani.