Tak Cuma Bikin Lambung Naik, Tidur dan Mengantuk setelah Buka Puasa Tak Dianjurkan, Ini Alasannya

- 19 Maret 2024, 13:39 WIB
Tidur dan Mengantuk setelah Buka Puasa Tak Dianjurkan, Ini Alasan dan Cara Mengatasi./  freepik/@yanalya
Tidur dan Mengantuk setelah Buka Puasa Tak Dianjurkan, Ini Alasan dan Cara Mengatasi./ freepik/@yanalya /

GALAMEDIANEWS – Tidur dan mengantuk usai buka puasa tak dianjurkan dalam tubuh. Meski, memang wajar merasa ingin tidur setelah kekenyangan.

Menurut spesialis penyakit dalam dan gastroenterologi, Dr Mehmet Sait Budgace telah memperingatkan bahwa tidur setelah berbuka puasa bisa sebabkan masalah refuls asam yang mana isi lambung menuju ke kerongkongan akibat adanya katup longgar di pintu masuk lambung.

Dilansir dari Daily Sabah pada 19 Maret 2024, kondisi ini bisa menyebabkan iritasi pada kerongkongan, dimana asam dan makanan dari lambung bisa saja naik sehingga memicu rasa panas di dalam dada. Isi perut bakal keluar ke tenggorokan juga bisa disebabkan karena makan terlalu banyak dan terlalu cepat saat berbuka puasa setelah menahan lapar dalam waktu lama.

Makan berlebihan serta konsumsi berlemak, pedas, dan gorengan adalah salah faktor pemicu dan memperburuk refluks. Selain itu, penyebab refluks lainnya yakni tidur singkat 10 hingga 15 menit setelah berbuka puasa.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Sukabumi Ramadhan 2024, Dilengkapi Waktu Sholat Pada 19 Maret 2024

Dr Budgaci pertama kali telah menunjukkan bahwa puasa memiliki efek positif pada kesehatan. Penelitian ilmiah ini dilakukan di luar negeri dengan menunjukkan puasa intermitten dapat memperpanjang hidup manusia dan orang sekarang akan mempraktikannya secara sukarela.

Pasien yang melakukan puasa, tapi memiliki masalah sistem pencernaan lebih baik untuk memiliki anjuran medis. Kebanyakan pengidap ini mengeluh terkait gastritis dan bisa kesulitan untuk melakukan karena mengalami mulas, mual, dan gas di perut mereka.

Ia menekankan refluks adalah salah satu keluhan penting yang sering dijumpai selama Ramadhan. Sehingga, ia menyarankan agar pasien dan keluhan refluks bisa mempersiapkan diri sebelum Ramadhan.

Proses ini dapat ditoleransi dengan mengkonsumi obat saat sahur atau berbuka puasa selama Ramdhan. Obat penurun asam lambung dapat digunakan.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah