Peminjam Terbanyak di Platform Pinjaman Fintech adalah Anak Muda

- 22 Maret 2024, 14:45 WIB
Entjik S. Djafar. Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Entjik S. Djafar. Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). /antaranews.com/

GALAMEDIANEWS – Fakta mengenai pinjaman yang berbasis financial technology (fintech) yang sedang marak di Indonesia saat ini, didapat suatu kenyataan bahwa peminjam terbanyak adalah mereka yang masuk ke dalam usia produktif pada umumnya dan usia muda pada khususnya.

Persamaan untuk fintech lending atau biasa disebut dengan pinjaman online adalah penyelenggara jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman/lender dengan penerima pinjaman/borrower dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam rupiah secara langsung melalui sistem elektronik.

 Baca Juga: Kolaborasi BRI-Fintech, Aman dan Permudah Layanan Pembayaran

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkapkan  bahwa usia produktif, termasuk di antaranya usia muda merupakan borrower atau peminjam paling banyak pada financial technology (fintech) lending platform (platform pinjaman teknologi keuangan).

“Dari survei dan riset kami bahwa peminjam paling banyak adalah usia dari 20 tahun sampai 34 tahun, itu (jumlahnya) hampir 80 persen di platform pinjaman tunai,” ujar Entjik S. Djafar selaku Ketua Umum AFPI pada jumpa pers di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024.

Entjik menjelaskan mengenai keberadaan gaji anak muda dengan pengalaman kerja di bawah lima tahun kebanyakan habis beberapa minggu setelah diterima untuk berbagai keperluan sehari-hari. Apa yang terjadi tersebut merupakan hal yang umum terjadi, dan tidak hanya dijumpai di Indonesia, melainkan negara-negara luar, seperti Singapura dan China.

Baca Juga: Akses Pembiayaan ke Bank Terbatas, Fintech Sangat Bantu UKM di Masa Pandemi

Meski begitu, mereka ternyata masih mampu untuk membayar pinjaman mereka dengan pembayaran yang tergolong lancar, sebagaimana yang disampaikan Andrisyah Tauladan selaku Direktur Komunikasi Korporat AFPI.

 “Karena mereka ini kan merupakan masyarakat yang berpenghasilan, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut, dan selama ini rata-rata pembayaran mereka masih tergolong baik dan lancar, yang gagal bayar hanya di bawah tiga persen,” ujar Andrisyah menjelaskan.

Andrisyah menyebut jumlah nilai pinjaman rata-rata usia produktif di platform pinjaman teknologi keuangan beragam, tergantung penghasilan masing-masing individu, namun berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta dan Rp5 juta sampai dengan Rp10 juta.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x