Wafatnya Raja Abdullah dan Diangkatnya 3 Putra Mahkota, Pertanda Imam Mahdi Telah Keluar dan Kiamat Dekat

- 16 April 2024, 22:00 WIB
Wafatnya Raja Abdullah jadi pertanda munculnya Imam Mahdi
Wafatnya Raja Abdullah jadi pertanda munculnya Imam Mahdi /freepik @freepik/

GALAMEDIANEWS – Kiamat tak akan terjadi sebelum Raja Arab terakhir wafat. Mengingat Raja Arab Saudi terakhir saat ini yaitu Salman bin Abdulaziz al-Saud yang berusia 88 tahun.

Sebelum membahas perkara ini, mari disimak terlebih dahulu mengenai tanda Imam Mahdi keluar yang mana konon berasal dari keturunan yang sama dengan Rasulullah karena namanya mirip Muhammad dan nama ayah Rasulullah yakni Abdulllah, Dilansir dari YouTube MG Channel pada Selasa, 16 April 2024, berikut ini tandanya:

1. Salju bakal turun di Arab, dimana pertanda ini sudah ada sejak tahun 2009.

2. Bumi bakal marak terjadi huru hara, peperangan, kezaliman yang semakin lama semakin besar, sehingga hari ke depan akan terasa berat karena nyawa yang jadi ancaman seperti yang terjadi di Yaman, Suriah, Palestina, Mesir, Rusia, Ukraina

3. Terjadi fitnah dan kezaliman yang terjadi negeri Syam, seperti yang saat ini juga terjadi di Suriah oleh rezim besar As’ad atau kekejaman di Palestina oleh Israel.

4. Wafatnya Raja Arab dan ada 3 putra mahkota akan saling ribut.


Raja Abdullah saat ini di Arab Saudi telah wafat dan ada 3 putra mahkota yang saling gaduh karena memiliki karakteristik berbeda. 3 Putra Mahkota yakni Raja Salman, Thalal dan Mukrim.

Baca Juga: Gerhana Bulan dan Matahari Akan Terjadi Maret dan April, Apakah Jadi Pertanda Kiamat dan Munculnya Imam Mahdi?

Tapi, kemudian Raja Salman sekarang dilantik menjadi pengganti Raja Abdullah pada Januari 2015. Ia anti maksiat dan orang yang shaleh, sedangkan Thalal itu memiliki kekuatan ekonomi dan terkaya di dunia, tapi ahli maksiat. Sementara itu, Mukrim justru loyalitasnya lebih ke arah Yahudi dan Amerika.

Sehingga terpilih Raja Salman memang tepat, Thalal diusir dari kerajaan oleh Raja Salman sedangkan Mukrim dibiarkan berada di kerajaan, tapi hak dicabut sebagai raja berikutnya.

Akankah 3 Putra Mahkota ini akan kembali gaduh pada masa depan, dan benarkah Raja Salman menjadi raja terakhir Arab Saudi.  Meski, Rasulullah tidak pernah menyebutkan Raja Salman dan hanya raja Abdullah yang disebutkan berkali – kali sebagai munculnya Imam Mahdi.
 
Dari Abu Bashir, dia mengatakan, aku telah mendengar Abu Abdullah, yakni Al Imam Ashaddiq dia berkata, “Siapa yang akan memberi jaminan kepada saya  bahwa kematian Abdullah (Raja Saudi) membuat keadaan menjadi aman?”

Baca Juga: IMAM MAHDI Terlahir di Tengah Perang Rusia Ukraina? Bisakah Kita Mengenalinya? Begini Tanda-tandanya

Dia lalu berkata, ”Apabila Abdullah telah meninggal dunia, manusia tidak akan bersatu untuk menyetujui seorang pun sebagai raja yang menggantikannya. Urusan ini tidak bisa diselesaikan oleh orang selain sahabat kalian (Al Mahdi) Insya Allah. Maka, raja yang memerintah bertahun-tahun akan meninggal, dan akan digantikan oleh raja yang memerintah hanya dalam hitungan bulan dan hari.”

Abu Bashir bertanya, ”Apakah itu akan pasti berlangsung lama?” Al Imam Ash-Shiddiq menjawab, “Tidak akan lama”.

Maka, Rasulullah tidak menyebut nama Raja Salman dan hanya menyebut Raja Abdullah sebagai raja terakhir sebelum munculnya Imam Mahdi.

Ia juga akan melanjutkan kebijakan Raja Abdullah dan akan membuat berkonflik dengan Barat dan bisa saja menjatuhkan Raja Salman dalam waktu singkat.

Sebelum diangkat sebagai raja Arab, beliau memegang kuasa menjadi gubernur Riyadh dan menjadi Menteri Pertahanan setelah kematian Putera Sultan tahun 2012, dan ia menjadikan Riyadh sebagai ibukota Saudi yang menjadi kota metropolis seperti Dallas, lengkap dengan gedung pencakar langit dan menjadi bangunan tertinggi di dunia yakni Kingdom Tower yang dimiliki oleh Pangeran al-Waleed bin Talal.

Baca Juga: Terungkap! Taliban Dianggap Sebagai Imam Mahdi oleh Jaringan Teroris JI Demi Mendapatkan Donasi dan Anggota

Meski, Raja Salman telah dilantik oleh Raja Abdullah, tapi sakit demensianya dan usia yang sudah tua inilah yang menjadi dua hal yang sebabkan kekuasaannya tidak bertahan lama,sehingga akan terjadi perebutan kekuasaan dan berakhirnya  Dinasti Abbasiyah Modern, sehingga muncul Imam Mahdi yang akan memproklamirkan kekhilafahan di depan Ka’bah Mekkah.

Cepat atau lambat Raja Salman akan meninggal, maka digantikanlah perannya dengan diangkatnya 3 Putra Mahkota menjadi Pangeran yakni yang pertama Mansour bin Muqrin yang mana keponakannya sendiri, Pangeran Mansour merupakan Putra dari Muqrin bin Abdulaziz Al Saud yang mana pernah menjadi Putra Mahkota, tapi belum setahun menyandang Putra Mahkota, gelarnya itu dicopot pada April 2015. Hingga pada tahun 2017, Pangeran Senior ini tewas dalam kecelakan helikopter karena jatuh di dekat perbatasan Yaman.

Kedua, Mohammed bin Nayef yang mana juga keponakannya sendiri, gelar Putra Mahkota diserahkan pda tahun 2015, tapi hanya bertahan 2 tahun, karena tahun 2017, Raja Salman memilih anaknya sendiri yakni Pangeran Mohammad bin Salman sebagai Putra Mahkota. Beberapa alasan dituduhkan ke Pangeran Mohammed bin Nayef agar namanya jatuh, mulai dari tudingan kecanduan narkoba, mengangkat isu penolakan embargo Qatar, korupsi dan melakukan kudeta.

Ketiga, Mohammed bin Salman yang mana penunjukkan ini membuat sistem telah terbangun mengalami perubahan,  sejak kepemimpinan Raja Saud bin Abdul Aziz, belum ada raja yang telah menurunkan kekuasaan pada anak sendiri,  saat ia dilantik pada tahun 2017, beberapa bangsawan Saudi menjadi khawatir kalau takhta akan diwariskan dengan garis keturunan, daripada melayani negara dengan baik, tapi anak Raja Salman ini selalu muncul dengan kebijakan revolusioner.

Baca Juga: Hari Kiamat Terjadi Mengikuti Urutannya, Imam Mahdi Tak Bakal Hadir Sebelum Matahari Terbit dari Barat

Hal ini juga dikarenakan saat Saud bin Abdulazis wafat, penggantinya bukan anak laki – lakinya, tapi saudaranya yakni Pangeran Faisal bin Abdulazis dan kemudian diturunkan ke saudara laki – laki dan berhenti di Raja Salman.

Konflik internal  telah terjadi antara Putra Mahkota Pangeran Mohammed dan Raja Salman.  Kalau ada masalah kudeta, sehingga Raja Salman yang berkunjung ke Rusia, harus mengganti 30 pengawal yang dipilihkan oleh Pangeran Mohammed dengan pengawal yang diseleksi oleh Menteri Dalam Negeri.

Raja Salman dan Pangeran Mohammed telah berkonflik sejak beberapa kebijakan Pangeran Mohammed dianggap kontroversial dengan memperbolehkan wanita menyetir, membolehkan masuk bioskop Riyadh, menggelar fashion show, melakukan invasi ke Yaman, dan pembunuhan Jamal Khashoggi.

Negara Arab Saudi dikenal sebagai “Piagam Abdul Azis” yang tertulis “Selama anak-anak saya masih hidup, kekuasaan itu tidak akan berpindah kepada cucu-cucu saya”.

Perselisihan akan terjadi untuk mewarisi takhta dan apakah nanti akan diwarisi oleh cucu Ibn Saud, tapi siapakah orang itu yang layak untuk mengambil takhta Pemerintahan.
 
Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah bersabda:

“Akan berbunuh-bunuhan dekat tempat simpanan Ka’bah itu tiga abang adik. Semuanya adalah anak-anak  khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang dapat harta itu atau menjadi khalifah.  Kemudian muncullah Panji-panji Hitam juga dari sebelah Timur, lalu mereka akan membunuh kamu semua dengan satu pembunuhan yang paling dahsyat dan yang belum pernah dilakukan oleh mana-mana kaum pun.” Kemudian baginda menyebutkan sesuatu yang saya tidak berapa ingat. Kemudian baginda bersabda, “Maka apabila kamu itu smua melihatnya, hendaklah kamu segera berbaiat kepadanya  walaupun harus terpaksa merangkak di atas salju kerana di sisinya adalah Khalifah Allah, yaitu Imam Mahdi.”

AS yang mana jadi sekutu salah satu anak Raja Abdullah juga akan membuatnya berhasil merebut kekuasaan. Penguasaan Baitul Maqdis itu memastikan penguatan AS dan Israel.

Menurut nubuwah, pembebasan Baitul Maqdis dari cekaman Zionis tidak akan tergapai, tanpa terlebih dahulu membebaskan “2 Tanah Suci” (Mekkah dan Madinah) dari penguasaan AS dan negara yang bersekutu.


Dalam hadits Riwayat Abu Daud, Kitab Al-Mahdi, Ummu Salamah RA melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda:

“Manusia akan alami banyak perselisihan setelah kewafatan seorang Khalifah nantinya. Seorang lelaki dari Madinah akan melarikan dirinya ke Mekah. Beberapa orang Mekah akan memaksa beliau agar menerima bai’ah (taat setia) mereka kepada beliau di antara Rukun dan al-Maqam. Satu pasukan tentara nanti dari Sham akan dikirim untuk  menentang beliau dan mereka akan ditelan bumi di Baida’ (padang pasir di antara Mekah dan Madinah). Apabila diketahui manusia, mereka pasti akan datang berbondong dari Sham dan Iraq untuk membai’ah beliau. Kemudian muncul pula seorang dari Kaum Quraish yang ibunya dari suku Kalb, menentang beliau dan akan dibunuh; peperangan tersebut bakal dinamakan Perang Kalb. Mereka yang tidak menyaksikan ghanimah peperangan itu adalah kerugian . Al-Mahdi akan membahagi-bahagikannya dan memerintah mengikut Sunnah Baginda SAW. Kemudian beliau wafat dan Kaum Muslimin akan mensholatkan  beliau.”

Dalam hadits Al Bukhari, Rasululullah SAW bersabda;

“Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah juga Yaman kami”, mereka berkata : “Ya Rasulullah, juga Najd kita..?”, (Beliau diam tapi kemudian kembali berdoa) : “Ya Allah, berkatilah juga Syam kami dan berkatilah Yaman kami”, mereka berkata : “Ya Rasulullah, juga Najd kita..?”,(Rasulullah diam dan kembali berdoa) : “Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami”, mereka berkata : “Ya Rasulullah, juga Najd kami..??”, beliau SAW kemudian menjawab : “Dari sana (Najd) akan muncul goncangan dan fitnah!, dan dari sana (Najd) akan muncul tanduk setan!”

Begitulah bahwa apakah terpilihnya Raja Salman dan dua adiknya sebagai Putra Mahkota dan meninggalnya raja Abdullah menjadi pertanda Imam Mahdi sekarang sudah muncul, tapi dimanakah sekarang.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Youtube MG Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x