Waspada Terhadap Penyakit Rhinitis Alergi Tidak Kunjung Sembuh

- 26 April 2024, 07:52 WIB
Ilustrasi/Seorang anak sedang mengalami batuk dan pilek/ Pexels @Andrea Piacquadio/
Ilustrasi/Seorang anak sedang mengalami batuk dan pilek/ Pexels @Andrea Piacquadio/ /

GALAMEDIANEWS – Rhinitis alergi adalah penyakit pada hidung yang dipicu oleh proses peradangan yang diperantarai oleh immunoglobulin E (IgE) pada mukosa hidung setelah terkena bahan allergen.

Penyakit ini merupakan peradangan kronik saluran pernapasan atas yang paling sering dijumpai, yaitu sekitar 40% dari populasi umum.

Penyakit rhinitis alergi yang tidak terkontrol dan tidak kunjung sembuh bisa jadi ada penyakit penyerta lain atau multimorbiditas yang mempengaruhi rinitis alergi, demikian kata Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan RS UI dr. Niken Lestari Sp. THTBKL Subs. AI(K).

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rinitis alergi nggak terkontrol, pertama faktor penyakit lain misal tidak sebatas di hidung, bisa seluruh saluran napas dan seluruh tubuhnya, diagnosis yang kurang tepat dan penyakit penyerta karena rinitis penyakit morbiditas, faktor lain dari pasien yang tidak taat dan patuh pada penggunaan obatnya," ujar Niken

Dirinya mengatakan rhinitis alergi merupakan penyakit multimorbiditas yang bisa berujung pada penyakit lain pada organ pernapasan.

Baca Juga: Alergi Jadi Penyebab Sakit Kepala, Ini Penyebab Lainnya yang Jarang Diketahui

Rhinitis alergi bisa menyebabkan hipertrofi tonsil adenoid yang letaknya di belakang hidung ikut membesar, ini yang menyebabkan hidung tersumbat karena ada pembengkakan.

Sumbatan hidung yang kronik karena rinitis juga menyebabkan rinosinusitis dan asma karena sering bernapas melalui mulut.

Niken mengatakan lebih lanjut, asma juga dapat mengganggu kualitas tidur anak yang berdampak pada metabolisme dalam tubuh dan memperburuk alergi.

"Selain itu bisa ada penyakit kulit dermatitis atopik dan esofagutis eosinifilik. Kalau ini semua ada tata laksananya beda dengan rinitis alergi biasa," ungkap Niken.

Jika penghindaran alergen seperti kontrol lingkungan atau obat tidak memberi respon membaik, ada modalitas lain, yakni pemberian imunoterapi dengan memberikan alergen dosis tertentu secara berkala sehingga ada kekebalan.

Niken mengatakan pemberian obat ini tidak bisa sebentar, minimal 3 tahun sehingga perlu kepatuhan dari pasien dengan edukasi ketaatan pasien dan keluarga.

Kondisi lain bisa dilakukan tindakan bedah jika alergi pada dewasa seperti mengecilkan bagian rongga hidung yang membesar.

"Atau kalau sangat sensitif sarafnya di blok sehingga berkurang hidung tersumbatnya, tata laksanya harus di edukasi kepada pasien karena harus ada ketaatan," kata Niken.

Perawatan yang intensif dan berkelanjutan adalah kata kuncinya. Terutama di usia anak-anak penyakit ini bisa dikontrol dengan seksama.

Patuhi apa yang direkomendasikan dari dokter dan jika mengalami sakit tiba-tiba segera datang ke rumah sakit terdekat untuk pengobatannya. ***

 

 

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: ANTARA rspb.ihc.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah