Kanker Paru-paru Masih Bisa Terkena Bagi Perokok yang Beralih ke Vape

- 23 Mei 2024, 15:15 WIB
Anak-anak bermain di kawasan tanpa rokok Taman Tongkeng, Bandung, Jawa Barat/ANTARA FOTO/Novrian Arbi/
Anak-anak bermain di kawasan tanpa rokok Taman Tongkeng, Bandung, Jawa Barat/ANTARA FOTO/Novrian Arbi/ /

Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 53 ribu individu kena kanker paru-paru selama masa tindak lanjut dan 6.351 orang meninggal karena kanker paru-paru.

Risiko kematian akibat kanker paru-paru lebih tinggi pada mantan perokok yang telah berhenti lima tahun atau lebih dan beralih ke e-sigaret daripada pada mantan perokok yang berhenti lima tahun atau lebih tetapi tidak menggunakan e-sigaret.

Baca Juga: Merekam Orang Tanpa Izin Bisa Masuk Pelanggaran Hukum

Di antara perokok yang berhenti merokok kurang dari lima tahun dan beralih ke e-sigaret, risiko kanker paru-paru maupun kematian akibat kanker paru-parunya tinggi.

Peneliti juga mencatat bahwa hubungannya terutama tinggi pada mantan perokok dalam kelompok usia 50 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok 20 tahun atau lebih.

E-sigaret dan elemen pemanas telah terbukti mengandung senyawa karbonil seperti formaldehida, asetaldehida, akrolein, dan diasetil serta logam beracun seperti kromium, nikel, dan timbal, yang diketahui bersifat karsinogenik.

Racun-racun tersebut terdapat dalam rokok konvensional. Sehingga perokok yang beralih ke vape masih berpotensi terkena kanker paru-paru. ***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah