The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (20)

- 17 Oktober 2020, 14:43 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /


Karya Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  Setelah berada di dalam ruangan betapa herannya Nyi Iteung. Disana tidak menemukan barang yang istimewa. Justru sebaliknya.

"Aneh, mengapa tidak boleh memasuki ruangan ini? Di sini tidak tampak ada barang yang istimewa dan berharga. Hanya samak saheulai, samaknya juga dari anyaman daun pandan paranti ngabulen mayit, iyyy." terasa bulu kuduknya mulai merinding.  Berikut lanjutannya;

Di atas selembar tikar yang terbuat dari anyaman daun pandan nampak ada baskom seng berisi air bening setengah. Di tengahnya lilin menyala dengan api terang, lidahnya bergerak pelan.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (12)

"Naon ieu? Aneh? Inikah yang istimewa?" lalu melirik ke sudut ruangan ada lemari yang terbuat dari kayu jati. "Mungkinkah harta yang paling berharga berada di dalam lemari itu! Sehingga tata ruang dibuat tidak bagus supaya tidak menarik perhatian?"

Nyi Iteung mendekat ke arah lemari yang terbuat dari kayu jati. Kuncinya tergantung pada daun pintu lemari.

"Ini dia!" senyum. Kunci diraih, tanpa susah payah lalu dimasukin ke lubangnya. "Pas banget," gumanya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (13)

Klik, pintu lemari terbuka, "Kosong?" matanya merayapitiap inci lemari. Tidak menemukan ada pakaian yang tergantung. Namun di sudut paling bawah tergelatk kotak terbuat dari kayu. Lalu diraihnya.

"Mungkin inilah yang paling berharga?" kotak digenggam. Melirik ke kanan-kiri, "Di ruangan ini tidak ana meja rias?"

Nyi iteung meletakannya di atas tikar anyaman daun pandan lalu perlahan membuka kotak kayu tersebut.

"Oh, ini kayaknya pakaian yang sangat indah. Pastinya lebih mahal dari semuah harta yang berada di tiap ruangan ini," gumannya. "Ini pakaian apa sutra atau kulit, mungkin campuran dari keduanya, betapa lembutnya ditangan. Memiliki garis-garis keemasan serta riasan intan permata. Indah banget!"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (14)

Nyi Iteung sangat tertarik dengan keindahannya. "Rasanya ingin mencobanya," lalu memamakainya. Tetapi tidak muat, seakan kekecilan.

"Oh, kayaknya bukan kekecilan tapi tapi baju sutra ini harus dibuka," lalu mencobanya lagi. Masih belum muat.

"Terganjal dengan pakain dalam kayaknya?" Nyi Iteung semakin penasaran untuk mengenakannya. Lalu seluruh pakainnya dilucuti, yang tinggal hanya kalung permata.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (15)

"Ih, pas banget!" senyumnya. "Enak banget dipakainya, lebih nyaman rasanya dibanding pakaian sutra tadi," ujar Nyi Iteung. Lalu menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Sayang tidak ada cermin di ruangan ini! Mau dipakai aja pakaian ini dan Iteung pinta ke Kang Sarkawi. Rasanya pantas dengan kalung berlian ini," sambil jalan pelan melenggak-lenggok.

Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x