Baca Juga: Bapas Bogor Melawan, Ajukan Banding Atas Dicabutnya Asimilasi Habib Bahar
Sejumlah kalangan yang datang pun beragam dan bisa dikatakan rata. Seperti jajaran pejabat, pengusaha, aparat kepolisian, dan anak-anak muda pun silih ganti berdatangan. Tak dipungkiri, meskipun bergaya jadul, namun dirinya tetap mengikuti style rambut sesuai perkembangan zaman.
"Tahun 2010-an mulai tuh gaya rambutnya unik-unik. Kita engga menutup mata, ya tetap mengikuti perkembangan zaman juga," ungkapnya.
Uniknya, barbershop ini memiliki hair tonic buatan sendiri yang diwariskan dari resep kakek. Banyak diantara kalangan yang membeli secara terpisah, karena menginginkan hair tonic miliknya. Sebab, tidak dijual dimanapun.
Risyad sedikit menyayangkan Kota Bandung yang kental dengan nilai heritagenya tidak terlalui diakui oleh pemerintah, seperti berupa reward. Tidak hanya pangkas rambut miliknya, namun seperti toko - toko kue yang sudah legendaris pun banyak.
Baca Juga: Prabowo Subianto Temui Menhan Austria, Tentukan Nasib 15 Jet Tempur Eurofighter
Pun, ia syukuri masih banyak yang melirik dari pihak media atau wartawan, dan komunitas lainnya.
"Tempat yang memiliki nilai heritage kan bisa memberikan harum bagi Kota Bandung, setidaknya hal itu perlu di apresiasi, sedikitnya menyayangkan dari para wali kota setiap generasi belum ada," tutupnya. (nazmi/job)***