Jauhi Logical Fallacy Saat Pandemi, Supaya Tidak Salah Terima Informasi, Ini Cara Menangkalnya

- 3 November 2020, 15:27 WIB
Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay./

B menjawab, “Belum. Lagian buat apa?”

Mengapa Logical Fallacy Berbahaya?
Bicara soal bahaya dari sesat pikir, begini tanggapan dr. Arina Heidyana. “Sebenarnya, hal-hal seperti itu bisa terjadi di mana-mana, tak cuma di kondisi pandemi sekarang. Ini karena pada dasarnya pemikiran dan pemahaman setiap orang berbeda-beda.”

Dokter Arina menambahkan, “Ada yang langsung menelan mentah-mentah argumen atau opini. Tapi, ada juga yang mencari tahu dulu kebenaran dari opini tersebut.”

Biasanya, orang yang menelan mentah-mentah sebuah argumen itu malas mencari tahu fakta. Ujung-ujungnya, malah salah informasi.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Kisah Puasa 40 Hari Bung Tomo dan Istrinya, Karena Menikah Saat Masa Revolusi

“Salah informasi itulah yang pada akhirnya membuat pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia, susah untuk dikendalikan. Tak cuma ke urusan kesehatan, pastinya hal ini akan sangat berdampak ke ekonomi juga,” ucapnya.

Ya, semua aspek saling berhubungan. Ketika salah satunya ambruk, maka aspek yang lain juga ikut kena imbasnya (efek domino).

Dari sini bisa terlihat, peranan pola pikir masyarakat sangat penting bagi sebuah negara.

Ketika sesat pikir masih saja terus dilakukan, ujung dari pandemi makin tak terlihat. Karena itulah, Anda harus menjauhkan diri dari logical fallacy. Cara-cara yang bisa dilakukan yaitu:

Baca Juga: Hari Pahlawan di Tengah Pandemi: Berikut Ragam Acaranya yang Digelar Sesuai Protokol Kesehatan

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x